Sekedar ongkos keringat yang keluar tentu tak cukup membuat anak dan istri berkata ‘kenyang’. Apalagi yang dilakukan Teng San selain mempercepat roda berputar dan harap-harap dalam mimpi.
“Saya sih pengennya Jokowi yang jadi Presiden. Saya pengen lihat kepemimpinan yang baru. Kalau yang sudah-sudah sih malah membuat harga semakin tinggi,” tutur Teng San semenit jelang mentari benar-benar sembunyi dari hadapan Jl. Kalipasir, Kota Tangerang, Banten, Senin (14/4/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Siapa tahu nanti kalau Jokowi jadi presiden itu harga-harga bisa murah lagi. Kan katanya peduli wong cilik, harusnya ya harga-harga terjangkau sama tukang becak,” ujar Teng San.
Bukan terhenti pada pedal becak saja, sedikit demi sedikit keping uang yang dikumpulkan Teng San pun cukup memodali sebuah warung kelontong. Adalah istri tercinta yang mengelola warung itu yang terletak di teras rumah.
Cukuplah bagi Teng San dan keluarga saat ini masih mengontrak pada rumah petakan 3 x 5 meter. Jika hari cerah pun becak itu siap menjadi tempat tidur bagi Teng San.
“Kalau lapangan kerja banyak, harga-harga murah pasti pemerintahan dianggap berhasil,” ucap Teng San.
“Kerjaan saya ini walaupun tidak pakai bensin, tapi sekarang semua-semua harga patokannya bensin. Kita juga jadi kena akibat kenaikan harga bensin waktu itu,” lanjut Teng San.
(bpn/trq)