"Sebagai politisi yang sering bergaul dan mempunyai komunikasi yang baik dengan PPP, terus terang kita menyayangkan," kata Pramono di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (21/4/2014).
Pramono menyatakan, dahulu pemerintahan Megawati-Hamzah Haz berjalan dengan keharmonisan yang baik. Dia berharap partai yang sudah ada sejak era Orde Baru itu segera akur kembali.
"Kita punya pengalaman koalisi dengan PPP pada pemerintahan Bu Mega, dan hubungan itu sangat baik. Kalau kemudian sekarang ada pertarungan di internal PPP, tentunya kita hanya bisa mengharapkan dan mendoakan mereka segera bisa bersatu kembali, melepaskan ego dan ambisi yang ada," katanya.
Namun Pramono tidak tahu menahu dan tidak ingin berkomentar soal apakah perpecahan itu diakibatkan juga karena adanya elite pro pencapresan Joko Widodo (capres PDIP). Seperti diketahui, Ketum PPP Suryadharma Ali mendukung capres Gerindra Prabowo Subianto.
"Saya tidak tahu itu. Saya tidak ingin mencampuri urusan partai lain," katanya.
Apakah PDIP akan kembali menjalin koalisi dengan PPP?
"Politik kita itu kan selalu ingin ikut yang menang, nggak ada yang mau ditinggalkan. Oleh karena itu kita lihat arah angin setelah 5 Mei 2014 (rapat pleno KPU soal hasil Pileg) siapa yang akan menang pasti semua akan berlomba-lomba ikut yang menang," jawabnya.
(dnu/trq)