Jaringan Penjualan Kunci UN di Karanganyar Kian Terkuak, Kepsek Terlibat

Jaringan Penjualan Kunci UN di Karanganyar Kian Terkuak, Kepsek Terlibat

- detikNews
Senin, 21 Apr 2014 13:44 WIB
Foto: Muchus Budi R/detikcom
Solo - Jaringan penjualan kunci jawaban ujian nasional (UN) di Karanganyar semakin meluas. Setelah sebelumnya disebutkan melibatkan seorang guru honorer dan seorang kepala sekolah SMA swasta, kini polisi mengamankan lagi dua kepala sekolah yang diakui para tersangka lain sebagai bagian dari mata rantai peredaran kunci jawaban tersebut.

Sebelumnya Polres Karanganyar, Jateng, mengungkap jaringan penjualan kunci jawaban UN. Empat orang pelaku, salah satunya guru honorer, ditangkap. Mereka mengaku mendapat kunci jawaban itu dari YS, seorang kepala sekolah SMA swasta di Boyolali.

Polisi kemudian berhasil menangkap YS. Dari pengakuan YS, diketahui bahwa kunci jawaban itu didapatkan dari seorang kepala sekolah MA swasta di Boyolali, berinisial MY. MY saat ini juga sudah ditangkap. Dari MY didapat pengakuan kunci jawaban itu didapat dari seseorang berinisial H yang saat ini masih dalam pencarian pihak kepolisian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut pengakuan para tersangka, tahun lalu mereka juga menjual kunci jawaban UN. Menurut mereka tingkat akurasi kunci jawaban saat itu mencapai 80 persen. Kami akan terus mengejar nama-nama lain yang diduga kuat terlibat dalan jaringan penjualan kunci jawaban UN ini," ujar Kasat Reskrim Polres Karanganyar, AKP Agus Sulistianto, Senin (21/4/2014).

Agus Sulistianto juga mengatakan pada kunci jawaban yang disita polisi, terdapat beberapa nomor soal yang tidak ada jawabannya. Hal tersebut diduga merupakan trik sindikat pembocor kunci jawaban agar siswa yang membeli tidak meraih nilai sempurna, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan.

Seperti diberitakan sebelumnya, kelompok tersebut mengaku menjual kunci jawaban UN kepada para siswa di Karanganyar, Boyolali, Sragen, dan Solo. Kunci jawaban dijual dengan harga Rp 7 juta dengan cara diangsur. Rp 3,5 juta dibayar seminggu sebelum ujian dan sisanya dilunasi setelah ujian.

(mbr/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads