Sebelumnya Polres Karanganyar, Jateng, mengungkap jaringan penjualan kunci jawaban UN. Empat orang pelaku, salah satunya guru honorer, ditangkap. Mereka mengaku mendapat kunci jawaban itu dari YS, seorang kepala sekolah SMA swasta di Boyolali.
Polisi kemudian berhasil menangkap YS. Dari pengakuan YS, diketahui bahwa kunci jawaban itu didapatkan dari seorang kepala sekolah MA swasta di Boyolali, berinisial MY. MY saat ini juga sudah ditangkap. Dari MY didapat pengakuan kunci jawaban itu didapat dari seseorang berinisial H yang saat ini masih dalam pencarian pihak kepolisian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus Sulistianto juga mengatakan pada kunci jawaban yang disita polisi, terdapat beberapa nomor soal yang tidak ada jawabannya. Hal tersebut diduga merupakan trik sindikat pembocor kunci jawaban agar siswa yang membeli tidak meraih nilai sempurna, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan.
Seperti diberitakan sebelumnya, kelompok tersebut mengaku menjual kunci jawaban UN kepada para siswa di Karanganyar, Boyolali, Sragen, dan Solo. Kunci jawaban dijual dengan harga Rp 7 juta dengan cara diangsur. Rp 3,5 juta dibayar seminggu sebelum ujian dan sisanya dilunasi setelah ujian.
(mbr/try)