"PPP belum modern dan tidak dewasa. Salah satu indikasi partai modern adalah ketika bisa me-manage konflik internal. Jadi PPP tidak bisa kita sebut sebagai partai yang modern," kata pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, saat berbincang dengan detikcom, Senin (21/4/2014).
Emrus membandingkan kondisi internal PPP dan Partai Golkar yang sama-sama bergejolak saat ini. Meski muncul wacana-wacana evaluasi pencapresan Ketum Golkar Aburizal Bakrie, namun hal itu tak memicu pemecatan antar anggota.
"Golkar juga sekarang bergejolak tapi saya melihat tidak akan sampai pecat- memecat," ucap Emrus.
Kedatangan SDA ke kampanye Gerindra di GBK pun dinilai hanya merupakan suatu pemicu. Sebenarnya, faksi-faksi dengan suara berbeda di PPP sudah ada sejak lama.
"Faksi-faksi itu sudah tajam sejak dulu. Ketika perilaku SDA dianggap berbeda oleh faksi itu, maka ada keputusan memecat SDA. Sebenarnya, kesalahan SDA yang datang ke kampanye Gerindra kan bukan kesalahan substansial. Bukan perilaku tercela, misalnya pelecehan atau korupsi," ujar Emrus.
(ndr/mad)