4 'Pengusiran' Emron Cs dari Kantor DPP PPP

4 'Pengusiran' Emron Cs dari Kantor DPP PPP

- detikNews
Senin, 21 Apr 2014 07:02 WIB
4 Pengusiran Emron Cs dari Kantor DPP PPP
Jakarta - Usai deklarasi dukungan Ketum PPP Suryadharma Ali (SDA) terhadap pencapresan Prabowo Subianto internal PPP semakin bergejolak. Waketum PPP Emron Pangkapi pun mengadakan Rapimnas untuk memberhentikan SDA dari jabatan Ketum.

Namun Rapimnas yang dibuat oleh Emron dianggap tidak sah oleh SDA. Padahal menurut Sekjen PPP Romahurmuzy (Romi) Rapimnas tersebut sah-sah saja karena telah dihadiri oleh setengah dari pengurus DPP PPP.

"Ketum hadir dalam orasi politik kampanye Gerindra, itu langkah politik yang salah, mempertontonkan perilaku politik yang over acting, meruntuhkan moral kader partai di semua tingkatan, dan juga melanggar keputusan keputusan Mukernas II PPP, dan surat instruksi DPP PPP Nomor 1109/2013 tentang instruksi harian pemenangan pemilu," ujar Emron yang ditetapkan sebagai Plt Ketum PPP ini usai Rapimnas di Kantor DPP PPP, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Minggu (20/4/2014) dini hari.

Pelaksanaan Rapimnas itu pun sempat diwarnai 'pengusiran' dari pihak lain. Tak berhenti di situ, pihak Emron seakan benar-benar dipersulit untuk kembali ke Kantor DPP PPP.

1. Rapimnas Digeruduk Orang

Puluhan pria mendadak mendatangi kantor PPP. Mereka merangsek masuk meminta Rapimnas kubu Sekjen Romahurmuziy (Romi) untuk segera dihentikan.

Sekitar pukul 23.15 WIB, Sabtu (19/4/2014), ketika Rapimnas masih berlangsung, tiba-tiba dari arah pintu gerbang depan, datang sekitar 30 orang pria berpakaian bebas. Mereka datang menggunakan sepeda motor.

Puluhan orang yang mengaku sebagai loyalis PPP itu kompak berteriak meminta agar Rapimnas kubu Romi dibubarkan. Pria bernama Yosep yang mengaku sebagai loyalis PPP dari Tanah Abang menjadi komando orang-orang itu.

"Kita ustad semua bukan preman. Kita tidak ingin PPP terpecah belah. Kita minta supaya polisi segera membubarkan rapat ini," teriak Yosep.

Karena rapat tak kunjung bubar, Yosep dan rekan-rekannya kembali naik ke lantai 3. Di sana ia kembali berteriak meminta Rapimnas segera dibubarkan.

1. Rapimnas Digeruduk Orang

Puluhan pria mendadak mendatangi kantor PPP. Mereka merangsek masuk meminta Rapimnas kubu Sekjen Romahurmuziy (Romi) untuk segera dihentikan.

Sekitar pukul 23.15 WIB, Sabtu (19/4/2014), ketika Rapimnas masih berlangsung, tiba-tiba dari arah pintu gerbang depan, datang sekitar 30 orang pria berpakaian bebas. Mereka datang menggunakan sepeda motor.

Puluhan orang yang mengaku sebagai loyalis PPP itu kompak berteriak meminta agar Rapimnas kubu Romi dibubarkan. Pria bernama Yosep yang mengaku sebagai loyalis PPP dari Tanah Abang menjadi komando orang-orang itu.

"Kita ustad semua bukan preman. Kita tidak ingin PPP terpecah belah. Kita minta supaya polisi segera membubarkan rapat ini," teriak Yosep.

Karena rapat tak kunjung bubar, Yosep dan rekan-rekannya kembali naik ke lantai 3. Di sana ia kembali berteriak meminta Rapimnas segera dibubarkan.

2. Pagar Kantor Digembok Rapat

Sekjen PPP Romahurmuziy (Romi) menggelar rapat pengurus harian di kantor DPP Sabtu (19/4) malam menyusul perpecahan di partai berlambang Kabah itu. Massa pendukung Ketua Umum Suryadharma Ali sempat menggelar aksi protes di depan kantor, karena kubu Romi memutuskan untuk memberhentikan Suryadharma.

Namun Minggu (20/4/2014) pagi, kantor DPP PPP di Jl Diponegoro No 60, Menteng, Jakarta Pusat, tampak sepi dan pagar yang biasanya terbuka lebar pun digembok rapat. Hanya tampak satu anggota Satgas PPP yang berjaga di luar gerbang. Satgas bernama Daizi dan mengaku pendukung Suryadharma itu tak tahu alasan kantor digembok.

"Ini memang barusan digembok pukul 09.00 WIB, yang bawa kunci lagi keluar. Nanti dibuka lagi tapi nggak tahu kapan," kata Daizi.

2. Pagar Kantor Digembok Rapat

Sekjen PPP Romahurmuziy (Romi) menggelar rapat pengurus harian di kantor DPP Sabtu (19/4) malam menyusul perpecahan di partai berlambang Kabah itu. Massa pendukung Ketua Umum Suryadharma Ali sempat menggelar aksi protes di depan kantor, karena kubu Romi memutuskan untuk memberhentikan Suryadharma.

Namun Minggu (20/4/2014) pagi, kantor DPP PPP di Jl Diponegoro No 60, Menteng, Jakarta Pusat, tampak sepi dan pagar yang biasanya terbuka lebar pun digembok rapat. Hanya tampak satu anggota Satgas PPP yang berjaga di luar gerbang. Satgas bernama Daizi dan mengaku pendukung Suryadharma itu tak tahu alasan kantor digembok.

"Ini memang barusan digembok pukul 09.00 WIB, yang bawa kunci lagi keluar. Nanti dibuka lagi tapi nggak tahu kapan," kata Daizi.

3. Dikepung Massa Haji Lulung

Gembok yang mengunci kantor DPP PPP akhirnya dibuka pada pukul 13.00 WIB. Tak lama setelah itu, puluhan orang yang mengaku pendukung Haji Lulung menggeruduk kantor partai berlambang Ka'bah tersebut.

Sebagian dari mereka mengenakan kemeja warna hijau dengan lambang partai di bagian dada kiri. Salah satu orang dari massa itu mengaku datang ke DPP untuk berjaga-jaga.

"Kita simpatisan Haji Lulung. Kita mau mencegah, jangan sampai ada keributan, jaga-jaga saja, antisipasi," kata pria yang mengaku bernama Bang Jek itu.

3. Dikepung Massa Haji Lulung

Gembok yang mengunci kantor DPP PPP akhirnya dibuka pada pukul 13.00 WIB. Tak lama setelah itu, puluhan orang yang mengaku pendukung Haji Lulung menggeruduk kantor partai berlambang Ka'bah tersebut.

Sebagian dari mereka mengenakan kemeja warna hijau dengan lambang partai di bagian dada kiri. Salah satu orang dari massa itu mengaku datang ke DPP untuk berjaga-jaga.

"Kita simpatisan Haji Lulung. Kita mau mencegah, jangan sampai ada keributan, jaga-jaga saja, antisipasi," kata pria yang mengaku bernama Bang Jek itu.

4. Kantor Dijaga Ketat

Ketum PPP Suryadharma Ali (SDA) memerintahkan agar Kantor DPP PPP selalu mendapat penjagaan ketat. Sedikitnya 10 orang yang akan berjaga pada setiap giliran yang akan berganti setiap pukul 08.00 WIB.

Pantauan di Kantor DPP PPP, Jl Diponegoro 60, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2014) sebanyak 64 orang petugas keamanan nampak berbaris rapi di area parkir. Seseorang yang merupakan komandan petugas tersebut kemudian memberikan pengarahan.

"Kita orang netral. Kita tidak memihak. Kita orang PPP. Kita akan jaga kantor DPP sampai kondusif, sampai waktu yang ditentukan oleh Ketua Umum," teriak Komandan petugas keamanan saat memberikan pengarahan.

Petugas keamanan yang berjumlah 64 orang itu kemudian dibagi ke dalam beberapa tim sehingga sedikitnya 10 orang yang akan berjaga pada tiap giliran. Penjagaan ini baru dimulai sejak Minggu malam.

4. Kantor Dijaga Ketat

Ketum PPP Suryadharma Ali (SDA) memerintahkan agar Kantor DPP PPP selalu mendapat penjagaan ketat. Sedikitnya 10 orang yang akan berjaga pada setiap giliran yang akan berganti setiap pukul 08.00 WIB.

Pantauan di Kantor DPP PPP, Jl Diponegoro 60, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2014) sebanyak 64 orang petugas keamanan nampak berbaris rapi di area parkir. Seseorang yang merupakan komandan petugas tersebut kemudian memberikan pengarahan.

"Kita orang netral. Kita tidak memihak. Kita orang PPP. Kita akan jaga kantor DPP sampai kondusif, sampai waktu yang ditentukan oleh Ketua Umum," teriak Komandan petugas keamanan saat memberikan pengarahan.

Petugas keamanan yang berjumlah 64 orang itu kemudian dibagi ke dalam beberapa tim sehingga sedikitnya 10 orang yang akan berjaga pada tiap giliran. Penjagaan ini baru dimulai sejak Minggu malam.
Halaman 2 dari 10
(bpn/ahy)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads