Sopir truk, Abdul Hadi (34) mengatakan peristiwa terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu ia hendak menuju kawasan industri Wijaya Kusuma di daerah Tugu dari mengantar kayu di Boja, namun saat melintas di Jalan Prof. Dr Hamka tepatnya turunan dekat pertigaan Jerakah, truk tersebut mengalami rem blong.
"Remnya blong, kira-kira 50 meter dari mobil yang ada di depan saya. Padahal sebelumnya tidak apa-apa," kata Hadi kepada detikcom di lokasi kejadian, Jumat (18/4/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ketika itu truk menabrak bagian belakang bus PO. Ridho Ilahi H 1697 AA yang dikemudikan Joko (38). Bus tergeser ke sisi kiri jalan, kemudian truk kembali menabrak bus lain yaitu dibagian kiri bus PO Sabila H 1732 GA yang dikemudikan Sugiono (53). Bus berwarna oranye itu terpental hingga setengah bodynya melompati pembatas jalan dan menabrak truk dump H 1901 EY dari arah berlawanan.
"Penumpang di bus saya sekitar 10 orang, untungnya tidak apa-apa," ujar Joko.
"Sopir truknya teriak-teriak, saya untung langsung lompat, nyaris kena," timpal kernet bus PO Sabila, Jon (20).
Truk berhenti melaju setelah menabrak bus PO Sabila, tapi tidak berapa lama truk tersebut berjalan mundur. Saat itulah truk menyerempet bagian depan Grand Max B 9059 VAB dan menabrak Land Cruiser AD 7788 QT.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut namun tujuh kendaraan tersebut mengalami kerusakan. Kerusakan paling parah dialami mobil Ertiga berwarna silver karena menabrak rambu larangan berhenti cukup keras. Bagian depan dan belakang mobil nampak ringsek.
"Tidak ada korban jiwa, tapi tadi ada yang dibawa ke rumah sakit, dia duduk di depan Koramil (Ngaliyan). Tapi tidak terlihat berdarah," ujar salah satu petugas kepolisian yang ada di lokasi.
(alg/rvk)