Seperti yang dirilis Reuters, Jumat (18/4/2014), serangan itu dilakukan oleh gerombolan yang pura-pura melakukan aksi damai di Pangkalan Bor. Para petugas pun mengizinkan mereka masuk kamp, tetapi yang terjadi setelah mereka masuk adalah penyerangan dengan tembakan dan bom.
Di kamp tersebut, terdapat polisi perdamaian PBB yang berasal dari India dan Korea Selatan. Peristiwa itu juga membuat 60 orang luka-luka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga menegaskan serangan ini tidak bisa ditolerir. Terlebih penyerangan tersebut di lakukan di sebuah kamp pengungsian yang mayoritas warga sipil. "Serangan ini pada lokasi di mana warga sipil yang dilindungi oleh PBB adalah eskalasi yang serius," tegasnya.
(mad/rvk)