Lembaga survei Pusat Data Bersatu (PDB) yang melakukan survei kekuatan pasangan capres-cawapres menunjukkan duet Jokowi-Hatta Rajasa belum cukup kuat. Survei yang dirilis pada awal April 2014 lalu ini menunjukkan pasangan Jokowi Hatta Rajasa hanya meraih 6,5% suara. Survei ini juga menunjukkan bahwa pasangan Jokowi-JK cukup kuat.
Sementara lembaga survei Cyrus bekerjasama dengan CSIS juga melakukan survei kekuatan pasangan capres-cawapres saat ini. Survei exit poll pada Pileg 9 April lalu ini menunjukkan kekuatan duet Prabowo-Hatta berkisar sekitar 20%-an.
Berikut hasil lengkap exit poll Cyrus-CSIS terkait simulasi pasangan capres saat ini:
Simulasi A
1. Aburizal Bakrie – Pramono Edhie Wibowo (11,85%)
2. Joko Widodo – Basuki T. Purnama (39,81%)
3. Prabowo Subianto – Hatta Rajasa (21,94%)
4. Wiranto – Harry Tanoesoedibjo (14,00%)
Tidak Tahu/Tidak Menjawab (12,4%)
Simulasi B
1. Aburizal Bakrie – Pramono Edhie Wibowo (10,33%)
2. Joko Widodo – H. Jusuf Kalla (41,1%)
3. Prabowo Subianto – Hatta Rajasa (21,65%)
4. Wiranto – Harry Tanoesoedibjo (14,27%)
Tidak Tahu/Tidak Menjawab (12,64%)
Simulasi C
1. Aburizal Bakrie – Pramono Edhie Wibowo (11,39%)
2. Joko Widodo – Ryamizard Ryacudu (32,87%)
3. Prabowo Subianto – Hatta Rajasa (24,54%)
4. Wiranto – Harry Tanoesoedibjo (17,2%)
Tidak Tahu/Tidak Menjawab (14,01%)
Dari hasil exit poll terlihat Jokowi masih capres terkuat saat ini, Prabowo adalah satu-satunya capres yang dianggap kompeten jadi pesaing Jokowi saat ini. Wajar saja kalau di banyak parpol terbelah soal koalisi ke dua capres tersebut.
Tak hanya PAN yang ada dua kubu, di internal PPP pun terbelah bahkan kisruh lantaran sebagian kaki ke Gerindra dan sebagian lagi ke PDIP mendukung Jokowi. PKB pun melakukan penjajakan ke dua partai tersebut.
Khusus di internal PAN, kira-kira kubu mana yang bakal sukses di Pilpres mendatang?
(van/try)