30,4 Persen Terumbu Karang di Indonesia Rusak, yang Terparah di Teluk Jakarta

30,4 Persen Terumbu Karang di Indonesia Rusak, yang Terparah di Teluk Jakarta

- detikNews
Kamis, 17 Apr 2014 12:56 WIB
Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebut hingga 2013 ada 1.135 titik yang menunjukkan 30,4 persen kondisi terumbu karang di Indonesia mengalami kerusakan. Kondisi terumbu karang yang masih sangat baik hanya 5,29 persen. Meski demikian, ada kecenderungan kondisi terumbu karang yang semakin membaik kalau dibandingkan pengamatan 1993.

Peneliti Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Giyanto mengatakan sejauh ini pihaknya sudah mengamati terumbu karang secara intensif di 16 kabupaten/kota. Dengan rincian 8 kabupaten/kota di Indonesia bagian barat yaitu Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Mentawai, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kepulauan Riau, Kabupaten Lingga, dan Kota Batam.

"Kalau tujuh kabupaten/kota bagian tengah serta timur yakni di antaranya Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Kabupaten Selayar, Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Raja Ampat, dan Kabupaten Buton," ujar Giyanto di Media Center LIPI, Gedung SWS, Kamis (17/4).

Dia menuturkan meski terjadi penurunan tutupan karang hidup di Nias dan Mentawai, tapi secara rata-rata hasil pengamatan di Indonesia bagian barat terdapat peningkatan persentase tutupan karang sekitar 4 persen per tahun. Adapun penyebab penurunan tutupan karang di Nias dan Mentawai karena faktor bencana yaitu gempa bumi diserta tsunami pada akhir 2004 lalu.

Menurutnya, selain aktivitas manusia, faktor alam memang ikut mempengaruhi kerusakan terumbu karang. Meski demikian, kerusakan karena alam masih bisa diperbaiki dibandingkan kerusakan karena aktivitas manusia. Aktivitas manusia antara lain melakukan penangkapan ikan dengan bom, bius, serta aliran pencemaran sungai yang bermuara ke laut seperti rusaknya terumbu karang di Teluk Jakarta yang sulit diselamati.

Kawasan ASEAN seperti Indonesia terkait kerusakan terumbu karang lebih banyak disebabkan aktivitas manusia. "Begitupun bagaimana bentuk aktivitas manusia sendiri juga ikut pengaruhi. Misalnya yang deket saja di Teluk Jakarta itu enggak sampai dua persen Terumbu Karang yang bagus karena sudah rusak parah," sebutnya.

Sementara, menurut Giyanto kalau lokasi di bagian Tengah dan Timur kondisinya hampir sama seperti di Indonesia bagian barat. Meski terjadi penurunan tutupan karang hidup di Biak, tapi secara rata-rata hasil pengamatan terumbu karangnya memperlihatkan peningkatan persentase tutupan karang sekitar 3 persen pertahun.

"Penurunan tutupan karang hidup terjadi disebabkan faktor bencana yaitu badai pada 2009 dan peristiwa pemutihan karang (bleaching) di perairan Biak pada 2010," ujarnya.

(hat/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads