"Kecamatan Sindue total 196 kotak suara, yang diselamatkan 32 dan Kecamatan Sindue Tobata total kotak suara 84 yang diselamatkan 33," kata Kapolres Donggala AKBP Guruh Arif kepada detikcom, Kamis (17/4/2014).
Arif menuturkan saat ini pihaknya masih mendalami indikasi dari penyebab peristiwa tersebut, termasuk mendalami pihak-pihak yang terlibat dalam pembakaran.
"(Pelaku pembakaran) masih kita dalami," ujarnya.
"Saat ini masih dalam lidik. Puslabfor sedang olah TKP dibantu anjing pelacak. Anggota kami masih di lapangan dibantu Polda Sulteng," imbuh Guruh
Sementara itu, Ketua KPU RI Husni Kamil Manik yang sudah mendapati laporan peristiwa tersebut, menyebut pembakaran 2 kantor kecamatan yang sudah menggelar rekap surat suara sudah direncanakan.
"Benar, pembakarannya sudah direncanakan di 2 kecamatan," kata ketua KPU RI Husni Kamil Manik dalam pesan singkat, Rabu (16/4) malam.
Husni mengatkan, pembakaran terhadap kantor kecamatan itu adalah Kecamatan Sindue dan Kecamatan Sindue Tobata dilakukan bersamaan.
"PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) Sindue setelah pleno rekap belum sempat di tandatangani berita acaranya, sudah dibakar massa. Proses rekapnya tidak ada saksi maupun PPL yang keberatan, semua berjalan mulus," ujarnya
Sedangkan untuk PPK Sindue Tobata, plenonya baru dilaksanakan besok kamis 17 April, pembakarannnya secara bersmaan. Akibat pembakaran itu dokumen rekap hasil pemungutan suara ludes terbakar.
(iqb/ndr)