Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai kisruh tersebut menunjukkan PPP tidak bisa mengelola masalah internalnya. Partai lain dan juga publik bakal menyorotnya sebagai hal yang buruk.
"Internalnya sendiri kisruh. Padahal sebagai partai lama yang banyak pengalaman seharusnya bisa meredam masalah internal," ujar Siti saat berbincang dengan detikcom, Kamis (17/4/2014).
Siti menyayangkan konflik internal yang berujung pada pemecatan terhadap Waketum Suharso Monoarfa dan empat Ketua DPW PPP itu mencuat ke publik. "Semakin memperuncing friksi yang ada di tubuh PPP," ujarnya.
Dia memandang pemecatan tersebut sebagai hal yang luar biasa dan sangat tidak demokratis. Pemecatan dilakukan secara sepihak tanpa musyawarah untuk mencari jalan keluar yang lebih baik. Hal tersebut dapat dinilai buruk oleh publik dan juga oleh partai politik lainnya. "
"Sebagai parpol lama yang dihuni oleh kader-kader yang piawai berpolitik seharusnya PPP tidak seperti itu," kata Siti seraya mencontohkan partai lain seperti Golkar juga ada masalah internal tapi bisa dikelola sehingga tidak sampai seburuk PPP.
Siti juga mengingatkan konflik internal tersebut juga bisa saja dimanfaatkan oleh lawan-lawan politik PPP yang akan dapat memperburuk citra PPP. "Bisa dijadikan komoditas lawan-lawan PPP," tegasnya.
(brn/erd)