"Di lingkungan sekolah. Dilakukan oleh pekerja di situ. Kami menilai JIS lalai melakukan perlindungan anak dari kejahatan seks," kata Merdeka Sirait kepada wartawan saat menggelar jumpa pers, di kantornya, Jl Pasar Rebo, Jakarta Selatan, Rabu (16/4/2014).
Kelalaian berikutnya, Arist melanjutkan, pihaknya menyesalkan mengapa anak yang masih berusai 5 tahun, dibiarkan ke toillet sendirian. Padahal, JIS memiliki standard internasional.
"Kenapa anak 5 tahun dibiarkan sendiri pergi ke toilet. Kalau kita lihat JIS punya standard internasional. Tidak mungkin anak 5 tahun dibiarkan (ke toilet sendirian)," katanya.
Untuk itu, Arist menegaskan bahwa Jakarta International School harus bertanggung jawab atas kasus kekerasan seksual ini.
"JIS harus tanggung jawab," ujarnya menegaskan.
(idh/mad)