Bluefin-21 yang dilengkapi dengan sonar canggih ini diterjunkan ke dalam lautan pada Selasa (15/4) malam waktu setempat. Dalam pernyataannya, pusat koordinasi pencarian MH370, Joint Agency Coordination Centre (JACC) menyebutkan, analisis terhadap data yang dikumpulkan Bluefin-21 pada penyelamatan pertama tidak berujung pada temuan petunjuk signifikan.
"Autonomous Underwater Vehicle (AUV) kembali dikerahkan semalam (15/4) dari ADV (Australian Defence Vessel) Ocean Shield," jelas JACC seperti dilansir AFP, Rabu (16/4/2014).
"Data dari misi pertama Bluefin-21 telah diunduh dan dianalisis. Tidak ada objek menarik yang ditemukan," imbuh JACC.
Saat menjalankan misi pertamanya, Bluefin-21 hanya mampu melakukan penyisiran selama 6 jam dan secara otomatis kembali ke permukaan. Penyebabnya, kendaraan tanpa awak ini telah mencapai batas operasional kedalaman yang diprogramkan.
US Navy Kapten Mark Matthews menambahkan, Bluefin-21 diangkut kembali ke kapal Ocean Shield untuk diprogram ulang. Namun tidak dijelaskan program ulang yang dimaksud.
Sementara itu, dalam pernyataannya secara terpisah, pihak US Navy menyatakan bahwa proses pencarian dengan menggunakan Bluefin-21 ini dipekirakan bisa memakan waktu hingga 6 minggu atau bahkan 2 bulan. US Navy menambahkan, area pencarian disesuaikan dengan program kondisi Bluefin-21.
"Untuk menghadapi inkonsistensi dasar laut, profil pencarian disesuaikan demi memperluas pencarian sonar selama mungkin," jelas US Navy dalam pernyataannya.
Untuk misi hari ini, JACC menyatakan, pencarian visual dengan mengerahkan 11 pesawat militer, 3 pesawat sipil dan 11 kapal terus dilakukan. Area pencarian visual ditetapkan pada area seluas 55.151 kilometer persegi, dengan pusat area pencarian berjarak sekitar 2.087 kilometer barat daya Perth. Kondisi cuaca hari ini diperkirakan akan diwarnai angin kencang dan hujan, ditambah gelombang laut mencapai ketinggian 2 meter dan jarak pandang sejauh 5 kilometer.
(nvc/ita)