Berdasarkan data Kemenkes, pada Pemilu 2009 lalu, sebanyak 7.376 caleg menjadi stres karena gagal mendapatkan suara memadai. Rinciannya, caleg untuk DPR RI sebanyak 49 orang, DPRD I sebanyak 496 orang, DPD sebanyak 4 orang, dan caleg DPRD II sebanyak 6.827. Beberapa pakar memperkirakan jumlah ini akan meningkat pada Pemilu 2014.
Usai pileg 2014, orang-orang yang pernah menangani caleg stres mulai buka suara. Katanya, sudah ada beberapa caleg yang datang berkonsultasi. Berikut cara mereka menangani calon wakil rakyat yang gagal duduk di kursi idaman:
|
1. Pijat dan Mandi Air Alam
Foto: Eko Sujarwo/detikcom
|
Pemilik ponpes, Ustaz Muzakkin, mencontohkan caleg perempuan asal Kalimantan berinisial ZM yang perolehan suaranya sangat minim. Sepanjang waktu, ZM hanya terbaring di kamar tidur. Sama sekali tidak mau berkomunikasi. Caleg dari Mojokerto juga berperilaku serupa. Bahkan lebih parah.
Bagaimana Ustaz Muzakkin menangani caleg stres? Bagi yang suka berontak, akan diisolasi. Tapi bagi yang masih terkontrol, hanya diterapi pijat dan mandi air alam. Minimal dalam 2 hari, kondisi mereka bisa stabil.
1. Pijat dan Mandi Air Alam
Foto: Eko Sujarwo/detikcom
|
Pemilik ponpes, Ustaz Muzakkin, mencontohkan caleg perempuan asal Kalimantan berinisial ZM yang perolehan suaranya sangat minim. Sepanjang waktu, ZM hanya terbaring di kamar tidur. Sama sekali tidak mau berkomunikasi. Caleg dari Mojokerto juga berperilaku serupa. Bahkan lebih parah.
Bagaimana Ustaz Muzakkin menangani caleg stres? Bagi yang suka berontak, akan diisolasi. Tapi bagi yang masih terkontrol, hanya diterapi pijat dan mandi air alam. Minimal dalam 2 hari, kondisi mereka bisa stabil.
2. Bimbingan Rohani
Foto: detikTV-Trans 7
|
Abah Anom tidak melakukan terapi aneh-aneh. Dia hanya memberi doa-doa dan nasihat agar beban psikologis caleg berkurang.
"Semua harus dipasrahkan kepada Allah SWT, agar lebih tenang hidupnya. Bagaimana pun mereka ini ikut dalam pesta demokrasi, dan bagian anak bangsa yang harus kita bimbing juga," ungkap Abah Anom yang memimpin ponpes berusia 200 tahun ini.
2. Bimbingan Rohani
Foto: detikTV-Trans 7
|
Abah Anom tidak melakukan terapi aneh-aneh. Dia hanya memberi doa-doa dan nasihat agar beban psikologis caleg berkurang.
"Semua harus dipasrahkan kepada Allah SWT, agar lebih tenang hidupnya. Bagaimana pun mereka ini ikut dalam pesta demokrasi, dan bagian anak bangsa yang harus kita bimbing juga," ungkap Abah Anom yang memimpin ponpes berusia 200 tahun ini.
3. Terapi Medis
RSJ Bengkulu (Foto: Hery S/detikcom)
|
"(Para caleg stres) Dirawat sekitar 2 bulan, lalu dibawa keluarganya," ungkap Wakil Direktur RSJ Bengkulu dr Sugiarto Djaja tanpa merinci jenis terapi.
Tarif kamar dan pengobatan di kelas bangsal dipatok Rp 90 ribu per hari. Sedangkan kamar VIP Rp 270 ribu.
3. Terapi Medis
RSJ Bengkulu (Foto: Hery S/detikcom)
|
"(Para caleg stres) Dirawat sekitar 2 bulan, lalu dibawa keluarganya," ungkap Wakil Direktur RSJ Bengkulu dr Sugiarto Djaja tanpa merinci jenis terapi.
Tarif kamar dan pengobatan di kelas bangsal dipatok Rp 90 ribu per hari. Sedangkan kamar VIP Rp 270 ribu.
4. Cara Alamiah Ala Jeliteng
Foto: Enggran Eko Budianto/detikcom
|
Pengasuh padepokan, Jeliteng, tidak terlalu sulit untuk mengatasi caleg stres. Sebab para caleg hanya mengalami gangguan jiwa ringan. Dalam waktu sebulan, kondisi psikologis mereka pulih.
Jeliteng menggunakan cara alamiah. Si caleg diajak berkomunikasi, lalu diberi solusi-solusi atas permasalahan yang dihadapi. Selama di padepokan, para caleg juga dibiasakan mandiri. Makan, minum, mandi, atau yang lain.
4. Cara Alamiah Ala Jeliteng
Foto: Enggran Eko Budianto/detikcom
|
Pengasuh padepokan, Jeliteng, tidak terlalu sulit untuk mengatasi caleg stres. Sebab para caleg hanya mengalami gangguan jiwa ringan. Dalam waktu sebulan, kondisi psikologis mereka pulih.
Jeliteng menggunakan cara alamiah. Si caleg diajak berkomunikasi, lalu diberi solusi-solusi atas permasalahan yang dihadapi. Selama di padepokan, para caleg juga dibiasakan mandiri. Makan, minum, mandi, atau yang lain.
Halaman 2 dari 10