Ledakan bom tersebut juga melukai 124 orang lainnya. Ini merupakan serangan paling mematikan di ibukota Abuja. Presiden Nigeria Goodluck Jonathan menuding kelompok militan Boko Haram sebagai dalang pengeboman. Demikian seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (15/4/2014).
Ledakan bom tersebut mengguncang terminal bus Nyanya di pinggiran Abuja, Nigeria selatan pada Senin, 14 April pukul 06.45 waktu setempat. Saat kejadian, terminal bus tengah dipadati para komuter pagi hari. Akibat pengeboman ini, bagian-bagian tubuh manusia berserakan di terminal tersebut. Puluhan kendaraan pun hancur.
Menurut kepala riset dan penyelamatan di Badan Manajemen Emergensi Nasional, Charles Otegbade, ledakan bom tersebut berasal dari sebuah kendaraan yang diparkir di areal terminal bus.
Presiden Nigeria Goodluck Jonathan yang datang ke lokasi, bersumpah bahwa Nigeria akan menghentikan pemberontakan brutal yang dilancarkan kelompok Boko Haram. Kelompok ini dianggap telah mendalangi rentetan serangan di Nigeria utara dan tengah sejak 2009 silam yang telah menewaskan ribuan orang.
"Masalah Boko Haram merupakan sejarah yang buruk dalam periode perkembangan kita," cetus Jonathan. "Namun kita akan melalui ini... Masalah Boko Haram hanya temporer," tandasnya.
(ita/ita)