Berikut kelakuan caleg seperti dirangkum detikcom, Senin (14/4/2014):
ilustrasi
|
1. Tak Berani Pulang ke Rumah Karena Belum Bayar Uang Saksi
|
Keenam caleg ini belum bisa membayar uang saksi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang bertugas memantau hasil perolehan suara. Perolehan suara yang didapat tidak mampu mengantar caleg ini menuju parlemen.
Seorang caleg yang tidak berani pulang, Junaidi, mengatakan, dirinya sebenarnya berkeinginan membayar semua uang saksi. Namun ia tidak punya uang untuk membayar saksi yang telah memantau hasil perolehan suara di TPS.
"Saya tidak sanggup bayar," kata Junaidi saat dihubungi, Jumat (11/4/2014).
Saat ini, ia mengaku kerap mendapat telepon dan menerima pesan singkat dari para saksi yang menuntut hak mereka. Ia menyebutkan para caleg rata-rata mempunyai saksi 20 hingga 150 orang.
"Sekarang kami terpaksa harus menginap di rumah ketua partai," jelasnya.
Sementara Ketua DPD Partai Hanura Banda Aceh, Abdul Jabar, mengatakan, pihaknya belum mampu membayar uang saksi karena dana dari DPP Hanura belum dikirim. Awalnya, saksi yang bertugas memantau hasil perolehan suara dijanjikan akan dibayar sebelum hari pencoblosan.
1. Tak Berani Pulang ke Rumah Karena Belum Bayar Uang Saksi
|
Keenam caleg ini belum bisa membayar uang saksi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang bertugas memantau hasil perolehan suara. Perolehan suara yang didapat tidak mampu mengantar caleg ini menuju parlemen.
Seorang caleg yang tidak berani pulang, Junaidi, mengatakan, dirinya sebenarnya berkeinginan membayar semua uang saksi. Namun ia tidak punya uang untuk membayar saksi yang telah memantau hasil perolehan suara di TPS.
"Saya tidak sanggup bayar," kata Junaidi saat dihubungi, Jumat (11/4/2014).
Saat ini, ia mengaku kerap mendapat telepon dan menerima pesan singkat dari para saksi yang menuntut hak mereka. Ia menyebutkan para caleg rata-rata mempunyai saksi 20 hingga 150 orang.
"Sekarang kami terpaksa harus menginap di rumah ketua partai," jelasnya.
Sementara Ketua DPD Partai Hanura Banda Aceh, Abdul Jabar, mengatakan, pihaknya belum mampu membayar uang saksi karena dana dari DPP Hanura belum dikirim. Awalnya, saksi yang bertugas memantau hasil perolehan suara dijanjikan akan dibayar sebelum hari pencoblosan.
2. Diisolasi Karena Mengamuk
|
"Kalau yang ini kami isolasi karena sering berontak," tutur pemilik Ponpes Dzikrussyifa Asma Berojomusti, Ustadz Muzakkin kepada wartawan di ponpesnya, Minggu (13/4/2014).
2. Diisolasi Karena Mengamuk
|
"Kalau yang ini kami isolasi karena sering berontak," tutur pemilik Ponpes Dzikrussyifa Asma Berojomusti, Ustadz Muzakkin kepada wartawan di ponpesnya, Minggu (13/4/2014).
3. Sepanjang Waktu Hanya Terbaring
|
ZM menjadi pendiam dan tertutup terhadap semua orang setelah mengetahui jumlah suara yang didapat dalam pemilu legislatif lalu sangat minim.
"Sepanjang waktu perempuan ini hanya terbaring di kamar tidur," kata Ustadz Muzakkin kepada wartawan di ponpesnya, Minggu (13/4/2014).
3. Sepanjang Waktu Hanya Terbaring
|
ZM menjadi pendiam dan tertutup terhadap semua orang setelah mengetahui jumlah suara yang didapat dalam pemilu legislatif lalu sangat minim.
"Sepanjang waktu perempuan ini hanya terbaring di kamar tidur," kata Ustadz Muzakkin kepada wartawan di ponpesnya, Minggu (13/4/2014).
4. Ke Kyai Terkenal
|
"Sudah banyak yang datang ke sini, sudah belasan. Ada yang datang sendiri atau mewakilkan kepada keluarganya. Kita ikhlas memberikan bimbingan kepada mereka-mereka ini yang sedang galau lah," kata Abah Anom kepada detikcom, Sabtu (12/4/2014).
Menurut Abah Anom, ada sekitar delapan caleg untuk DPR dan tiga caleg untuk DPRD dari sejumlah partai politik datang ke ponpesnya sekadar konsultasi dan mendapat bimbingannya.
Bimbingan yang diberikan, masih sebatas memberikan tausiyah (nasihat) dan doa-doa tertentu agar para caleg bisa tenang dan menguatkan akidahnya.
"Semua harus dipasrahkan kepada Allah SWT, agar lebih tenang hidupnya. Bagaimana pun mereka ini ikut dalam pesta demokrasi, dan bagian anak bangsa yang harus kita bimbing juga," ungkap Abah Anom yang memimpin ponpes berusia 200 tahun itu.
Kepada Abah Anom, para caleg yang datang mengaku telah banyak mengeluarkan dana dan kehabisan harta dalam mengikuti pesta demokrasi Pemilu 2014 ini.
"Tetapi mereka kemudian kalah, padahal sudah jual ini itu, ada yang berutang. Ada yang bisa terima kekalahan itu, tetapi banyak yang tidak juga. Kalau suaminya bisa terima, kadang istrinya ngga terima atau sebaliknya," terang pria yang masih keturunan Sunan Gunung Jati ini.
Masih menurut Abah Anom, banyak caleg lainnya yang datang dengan harapan masih bisa terpilih dan menambah perolehan suaranya. "Sampai ini belum ada yang menginap, tapi cukup konsultasi saja,β urainya.
4. Ke Kyai Terkenal
|
"Sudah banyak yang datang ke sini, sudah belasan. Ada yang datang sendiri atau mewakilkan kepada keluarganya. Kita ikhlas memberikan bimbingan kepada mereka-mereka ini yang sedang galau lah," kata Abah Anom kepada detikcom, Sabtu (12/4/2014).
Menurut Abah Anom, ada sekitar delapan caleg untuk DPR dan tiga caleg untuk DPRD dari sejumlah partai politik datang ke ponpesnya sekadar konsultasi dan mendapat bimbingannya.
Bimbingan yang diberikan, masih sebatas memberikan tausiyah (nasihat) dan doa-doa tertentu agar para caleg bisa tenang dan menguatkan akidahnya.
"Semua harus dipasrahkan kepada Allah SWT, agar lebih tenang hidupnya. Bagaimana pun mereka ini ikut dalam pesta demokrasi, dan bagian anak bangsa yang harus kita bimbing juga," ungkap Abah Anom yang memimpin ponpes berusia 200 tahun itu.
Kepada Abah Anom, para caleg yang datang mengaku telah banyak mengeluarkan dana dan kehabisan harta dalam mengikuti pesta demokrasi Pemilu 2014 ini.
"Tetapi mereka kemudian kalah, padahal sudah jual ini itu, ada yang berutang. Ada yang bisa terima kekalahan itu, tetapi banyak yang tidak juga. Kalau suaminya bisa terima, kadang istrinya ngga terima atau sebaliknya," terang pria yang masih keturunan Sunan Gunung Jati ini.
Masih menurut Abah Anom, banyak caleg lainnya yang datang dengan harapan masih bisa terpilih dan menambah perolehan suaranya. "Sampai ini belum ada yang menginap, tapi cukup konsultasi saja,β urainya.
Halaman 2 dari 10