Menurut Kepala Dinas Pendidikan Jabar Wahyudin Zarkasih, bocoran soal tersebut diperkirakan sudah beredar sejak dua hari lalu.
"Ya mungkin sudah beredarnya satu atau dua hari lalu. Tapi kami mendapat laporan soal adanya bocoran jawaban soal UN kemarin sore. Siswanya langsung yang melapor ke saya," kata Kadisdik Jabar Wahyudin Zarkasih usai melakukan peninjauan pelaksanaan UN di SMAN 1 Kota Bandung, Senin (14/4).
Untuk itu, pihaknya akan menelusuri dan membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus ini.
"Kita langsung mengecek benar tidaknya. Lalu kita rapatkan dan alhamdulilah itu tidak terbukti. Itu bukan kunci jawaban soal UN SMA," tegasnya.
Dengan adanya kasus tersebut, pihaknya mengimbau kepada peserta UN agar tidak mempercayai bocoran soal atau kunci jawaban yang beredar tersebut.
"Tapi saya yakin siswa-siswi di Jabar tidak akan percaya dan tidak terpengaruh dengan bocoran kunci jawaban itu. Buktinya mereka melaporkan kepada kami," katanya.
Lebih lanjut Wahyudin mengatakan, mekanisme soal UN yang menggunakan barcode dengan 20 soal yang berbeda sudah cukup baik dan tidak mungkin bocor.
"Karena di dalam satu ruangan itu, soal setiap peserta UN berbeda. Jadi susah kalau mau berbuat curang," tandasnya.
