"Ya kalau memang Golkar menargetkan 30 persen itu tinggi banget. Realistis saja sekarang dapat 15 persen saja sudah bagus," tutur Ikrar dalam keterangannya, Minggu (13/4/2014).
β
Menurutnya, turunnya suara Golkar ini tak ada kaitannya dengan kepemimpinan Ketua Umum Aburizal Bakrie. Pasalnya, yang menentukan suara Golkar adalah Caleg yang berlaga di pileg 9 April lalu.
"Di Pileg mayoritas caleg Golkar iklannya pilih saya, bukan pilih Golkar."
Terkait dengan persoalan evaluasi, Ikrar meminta jika ada persoalan di dalam diselesaikan di internal melalui forum resmi seperti Rakernas. Jika Partai Golkar tetap ingin mengajukan Ketua Umum Aburizal Bakrie di pemilu presiden nanti, maka Golkar tinggal mencari satu koalisi pendamping agar syarat mengusung capres cawapres terpenuhi.
"Kalau Partai Golkar dapat 15 persen suara tinggal cari 10 persen lagi.β Bisa dengan Partai Demokrat, kalau mau dengan partai lain juga ya monggo," katanya.
Namun Ikrar mengingatkan, pilpres berbeda dengan pemilu legislatif. Dia menyarankan agar Golkar memilih sosok Cawapres yang tepat.
"Pada pilpres nanti pemilih akan melihat siapa calon yang akan dimajukan oleh masing-masing partai.β Tergantung Golkar, Kalau sepakat Ical maju tinggal cari pendampingnya," ucapnya.
(rvk/mok)