"Saya melihat setiap kunjungan ke daerah, saudara Ical lebih memposisikan diri sebagai capres. Padahal dia ketum. Seharusnya lebih memposisikan sebagai ketum," kata Akbar di kediamannya Jalan Purnawarman, Senopati, Jakarta Selatan, Minggu (13/4/2014).
Akbar menjelaskan, sejak diusulkan menjadi capres pada tahun 2011 dan dideklarasikan pada 2012, Ical disebut terlalu fokus pada pencapresannya. Pemilik Bakrie Group itu juga dinilai melupakan konsolidasi dan kaderisasi di tubuh partai berlambang beringin ini.
Dirinya mencontohkan konflik internal yang terjadi di Sumatera Utara (Sumut) yang berlarut larut. "Banyak kasus-kasus di daerah yang konsolidasi dan kaderisasi tidak berjalan efektif. Saudara Ical tidak memperhatikan serius persoalan-persoalan yang ada," terangnya.
Masalah seperti itulah yang disebut oleh Akbar sebagai penyebab utama kekalahan Golkar. Jika seandainya Ical tidak terlalu fokus pada pencapresan, maka dia yakin Golkar masih akan mendapatkan suara yang lebih baik.
(fiq/mad)