"Sudah banyak yang datang ke sini, sudah belasan. Ada yang datang sendiri atau mewakilkan kepada keluarganya. Kita ikhlas memberikan bimbingan kepada mereka-mereka ini yang sedang galau lah," kata Pengasuh Pondok Pesantren Al Jauhariyah Balerante, KH R. Farid Wadji Anom Kusumajati yang sering dipanggil Abah Anom kepada detikcom, Sabtu (12/4/2014).
Menurut Abah Anom, ada sekitar delapan caleg untuk DPR dan tiga caleg untuk DPRD dari sejumlah partai politik datang ke ponpesnya sekadar konsultasi dan mendapat bimbingannya. Bimbingan yang diberikan, masih sebatas memberikan tausiyah (nasehat) dan doa-doa tertentu agar para caleg bisa tenang dan menguatkan akidahnya.
"Semua harus dipasrahkan kepada Allah SWT, agar lebih tenang hidupnya. Bagaimana pun mereka ini ikut dalam pesta demokrasi, dan bagian anak bangsa yang harus kita bimbing juga," ungkap Abah Anom yang memimpin ponpes berusia 200 tahun itu.
Kepada Abah Anom, para caleg yang datang mengaku telah banyak mengeluarkan dana dan kehabisan harta dalam mengikuti pesta demokrasi Pemilu 2014 ini.
"Tetapi mereka kemudian kalah, padahal sudah jual ini itu, ada yang berutang. Ada yang bisa terima kekalahan itu, tetapi banyak yang tidak juga. Kalau suaminya bisa terima, kadang istrinya ngga terima atau sebaliknya," terangnya yang masih keturunan Sunan Gunung Jati ini.
Masih menurut Abah Anom, banyak caleg lainnya yang datang dengan harapan masih bisa terpilih dan menambah perolehan suaranya. "Sampai ini belum ada yang menginap, tapi cukup konsultasi saja,β urainya.
Dia berharap agar para caleg dan partai politik yang lolos dan menang pemilu tidak bersikap euphoria, serta bisa menahan diri. "Kan yang menang juga belum tentu akan jadi Presiden. Kalau pun jadi Presiden kan belum tentu pasangannya nanti lebih baik," pungkas Abah Anom yang juga mendirikan Majelis Kemaslahatan Indonesia ini.
(zal/ndr)