Pernyataan tersebut disampaikan Dubes Yusron saat bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe pada Kamis 10 April 2014 di Kantor PM Jepang. Pertemuan tersebut membahas mengenai langkah kerjasama strategis Indonesia-Jepang bidang pertahanan.
"Dan, permohonan ini (pembebasan visa) dijawab langsung oleh PM Abe dengan meminta Pejabat Deplu Jepang yang hadir dalam pertemuan itu untuk mengambil tindak lanjut yang segera," tulis KBRI Tokyo dalam keterangan pers yang diterima detikcom, Sabtu (12/4/2014).
Adapun terkait dengan kerjasama strategis antara Jepang-Indonesia akan dapat semakin ditingkatkan, utamanya dalam kaitan stabilitas Kawasan Asia Timur. "Untuk itu, sebuah format kerjasama yang akan menjadi dasar atau kerangka bagi peningkatan kerjasama ini amat diperlukan," tulis KBRI Tokyo.
Terkait kerjasama strategis, PM Abe menyinggung kembali "Forum 2+2" (Two Plus Two Forum), yaitu forum dimana Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri kedua negara dapat duduk bersama guna membahas isu-isu strategis, baik dalam skala kawasan atau pun dalam skala global.
"Gagasan ini telah disampaikan PM Abe kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pertemuan kedua Kepala Pemerintahan di Tokyo bulan Desember tahun lalu," ujar Dubes Yusron dalam keterangannya. Dan, kali ini PM Abe kembali menegaskan hal itu.
Adapun kerjasama strategis tersebut termasuk kerjasama industri strategis. Lebih jauh lagi terkait dengan upaya pengembangan industri-industri strategis di Indonesia, seperti PT DI, PT PAL, PT Pindad dan lain-lain yang tergabung dalam BUMNIS (Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis).
(ahy/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini