Enam rumah di RT 02 RW 02 Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo Kota Bandung ambruk, Kamis (10/4/sore). Sudah dua minggu terakhir, keenaam rumah di bantaran sungai tersebut memang mengalami keretakan akibat tergerus air Sungai Citepus. Akibatnya, sepuluh kepala keluarga mengungsi untuk sementara.
Menurut Ketua RW 02, Dede Gandamana, enam rumah ambruk tersebut dihuni 10 kepala keluarga, yakni Endang D Sutisna, Oman Suganda, Enung Maryati, Jong Kung Sen, Karti, Ono Supriatna, Yayah Wariah, O Suparman, Komariah, dan Tan Swie Lan.
"Sebelumnya kan hanya retakan, sekitar dua minggu lalu waktu banjir besar di Jalan Bima, itu jadi semakin parah. Tapi dari awal, warga tahu sudah mau roboh, jadi genteng-genteng dibuka dan sudah mengungsi," ujar Dede di lokasi, Jumat (11/4/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tiba-tiba saya mendengar suara gemuruh disertai retakan. Saya langsung lari," kata perempuan yang akrab disapa Elan tersebut.
Elan menuturkan, rumahnya mulai retak sejak 18 Maret lalu. Sat itu hujan deras mengguyur Kota Bandung sehingga mengakibatkan debit air Sungai Citepus meluap dan menggerus rumah warga.
"Tapi sejak retaknya mulai parah, saya sudah mengosongkan seluruh isi rumah," ucapnya.
Elan mengaku siap untuk direlokasi ke tempat lain. Asalkan tempat relokasinya layak dan sesuai dengan harapan. Ia pun berharap bisa meneruskan usaha salonnya.
"Rumah saya ini dipakai sebagai tempat usaha salon juga. Jadi kalau direlokasi saya ingin yang bisa dipakai tempat usaha juga. Tapi kalau yang lain sepakat ya ayo saja," ungkapnya.
Pantauan di lapangan, kondisi rumah tersebut berdiri di atas kirmir. Tak ada batasan antara mulut sungai dan bangunan. Saat ini kondisi rumah sudah miring dan condong ke arah sungai.
(avi/ern)