Salah satu caleg Demokrat dapil DIY nomer urut 1, KRMT Roy Suryo, mengakui adanya penurunan jumlah perolehan suara. Namun jumlah pasti belum bisa diketahui karena proses penghitungan belum selesai. Roy mengaku tidak kaget dengan menunrunnya jumlah perolehan suara di Dapil DIY saat ini.
"Tentunya untuk menjawab yang ini harusnya masyarakat. Tetapi begini, di internal Demokrat sendiri memang mengalami banyak publikasi atau banyak pemberitaan yang kurang menguntungkan," ungkap Roy Suryo menjawab pertanyaan wartawan di Plataran Candi Prambanan, Sleman, Jumat (11/4/2014).
Menurut dia, ada tudingan banyak oknum di PD terlibat korupsi. Padahal kalau dilihat dari tahun 2009 atau sebelumnya pada tahun 2004, partai terbanyak bagi anggota DPR yang melakukan korupsi bukan Demokrat. "Namun partai lain," kata Roy tanpa menyebutkan nama partai yang dimaksud.
"Itu faktanya, saya tidak membela diri, kalau dilihat dari tahun 2009 atau bahkan sebelum-sebelumnya, partai terbanyak bagi anggota bukan Demokrat, dari partai lain, tidak perlu saya sebutkan," katanya.
Namun lanjut Roy, Demokrat tidak punya sarana untuk bisa bercerita melalui media terutama televisi atau media lainnya.
"Kami tidak punya stasiun televisi, tidak punya koran yang oplahnya besar, sehingga sarana menyampaikan kepada masyarakat kurang. Image, persepsi di masyarakat jadi buruk," katanya.
Demikian pula saat pembahasan RUU Keistimewaan DIY yang banyak menimbulkan pro kontra saat itu.
"Posisi waktu itu, karena membela sebuah pemikiran penetapan atau pemilihan. Itu kemudian menjadi sebuah hal yang sangat berpengaruh," kata Menpora ini.
Ketika ditanya apakah dirinya kaget dengan penurunan suara tersebut. Dia mengatakan tidak kaget.
"Saya sama sekali nggak kaget. Ini suatu fakta dan saya hormati itu. Saya sangat berterimakasih pada masyarakat Yogya yang masih mau memilih saya dengan segala ketersedikitan angkanya. Tetapi jangan khawatir, tetap ada manfaatnya," pungkas Roy.
(bgs/try)