Metode yang digunakan adalah random sampling secara proporsional yang mencakup 33 provinsi, 77 daerah pemilihan, dan dibantu sebanyak 2.000 orang relawan.
โJumlah TPS Sampel 2.000, satu desa atau kelurahan sama dengan satu TPS. TPS dipilih oleh relawan dengan menggunakan angka acar yang kami sediakan,โ papar Ketua Populi Center Nico Harjanto dalam siaran pers, Jumat (11/4/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut hasil akhir quick count Populi Center:
1. PDIP: 18,2%
2. Golkar: 15,05%
3. Gerindra: 12,1%
4. Demokrat: 10,2%
5. PKB: 8,65%
6. PAN: 7,47%
7. PPP: 7,02%
8. PKS: 6,99%
9. Nasdem: 6,75%
10. Hanura: 5,17%
11. PBB: 1,46%
12. PKPI: 1,04%.
Nico mengungkapkan, dari penghitungan tersebut ada dua partai yang tidak lolos parliamentary treshold yaitu Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) karena untuk masuk DPR partai politik harus mendapat suara minimal sebesar 3,5%.
Sementara itu, partai dengan perolehan suara tertinggi, PDIP dengan 18,2% belum cukup memenuhi syarat presidential treshold sehingga diperlukan koalisi dengan partai lainnya.
Menurut Nico, ada beberapa skenario yang dapat diperhitungkan agar partai politik bisa memenuhi presidential threshold. Skenario pertama, Nico menganjurkan PDIP cukup berkoalisi dengan partai pendatang baru seperti Nasdem atau bisa juga dengan PKB.
โSkenario kedua adalah koalisi Golkar dengan PKS karena memiliki karakter yang sama dalam hal sikap politiknya yang mengikuti koalisi pemerintah namun bertindak seperti oposisi. Skenario ketiga adalah koalisi antara Gerindra, Hanura, PPP, Demokrat, dan PAN,โ jelas Nico.
(trq/van)