Tenis meja. Ya, olahraga yang satu ini ternyata menjadi hobi bagi setidaknya 3 komisioner KPU Hadar Nafis Gumay, Arief Budiman dan Ferry Kurnia Rizkiyansyah.
Pada Kamis (10/4/2014), saat waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB malam, ketiganya baru saja keluar dari ruang kerja masing-masing di lantai 2 gedung KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat.
Hadar Nafis Gumay, tampak berjalan menuju ruang rapat KPU sambil memegang bet berwarna merah dengan gagang hitam. Bukan karena ada rapat di lantai 2, tapi mantan Direktur Eksekutif Centre for Electoral Reform (Cetro) itu rupanya bersiap untuk bermain tenis meja.
Saat itu, sekitar 3 orang pegawai KPU memang terlihat sedang memasang meja pingpong di salah satu sudut ruang rapat. Sambil menunggu meja selesai dipasang, kepada wartawan Hadar sempat bercerita soal scan C1 yang sudah mulai dipublikasikan KPU.
"C1 ini discan dan diupload oleh KPU Kab/kota melalui website KPU," cerita Hadar.
Di tengah obrolan dengan 3 wartawan, muncul komisioner lain Ferry Kurnia Rizkiyansyah disusul Arief Budiman. Mereka ikut mengobrol sambil kami menyantap pisang dan jagung rebus di atas nampan.
"Ayo siapa yang bisa main tenis meja," celetuk Hadar sambil berjalan ke meja pingpong yang sudah terpasang.
"Bos, maaf ambilkan bet saya ya di ruangan," pinta Ferry pada seorang pegawai.
Menunggu Ferry mendapatkan bet, Hadar sudah memulai permainan tenis mejanya dengan seorang petugas keamanan KPU. Tiktok! Komisioner KPU yang mahir berbahasa Inggris itu rupanya mahir juga bermain tenis meja.
Tak lama, petugas keamanan yang berhadapan dengan Hadar diganti oleh Ferry. Mantan ketua KPU Jawa Barat itu juga tampak lihai meliuk-liukkan bet tenis meja.
Eaa..! Sesekali mereka tertawa sambil mengayuh bet. Hadar lalu diganti oleh Arief Budiman. Tiktok..tiktok.. Arief tak kalah jago mengetuk bola dengan bet.
Hingga tak terasa waktu sudah hampir dini hari. Ketiganya lalu undur diri kembali ke rumah. Esok hari, pagi-pagi biasanya sudah harus muncul kembali di kantor KPU.
Kembali menggeluti beberapa PR pemilu yang tak sedikit, memantau rekapitulasi di PPS dan luar negeri, menyelesaikan surat suara tertukar, distribusi logistik di Yahukimo dan setumpuk pekerjaan lain.
(bal/fdn)