"Saya lihat sendiri barangnya. Saya nggak ngerti kenapa jadi beda," kata Tarso, Kamis (10/4/2014) malam.
Dia juga menyebut pengirim paket menggunakan nama 'Sahabat PKB'. Paket dibuka Tarso bersama petugas keamanan yang berjaga di sekitar lokasi yang pernah jadi kantor DPP PKB Gus Dur.
Tarso mengaku akan mengkonsultasikan teror paket mencurigakan ini dengan rekannya di Gusdurian. "Saya didiskusikan untuk melapor atau tidak kasus ini ke polisi," sebutnya.
Namun Tarso menolak mengaitkan teror paket dengan kritikannya terhadap PKB. Lagipula Tarso curiga ada upaya adu domba. Sebab alamat pengirim tertulis Jalan Kramat Raya Nomor 164 Jakpus.
"Pengirimnya Sahabat PKB, Jalan Kramat Raya Nomor 164, tapi itu kan alamat kantor PBNU. Jadi lucu," tuturnya.
Sedangkan Polisi memastikan bahwa paket mencurigakan itu bukan bom. Tim Gegana Polda Metro Jaya pun sudah meninggalkan lokasi penerimaan paket tersebut.
"Paket ini datang hari Senin dan baru dibuka tadi oleh petugas keamanan. Kemudian menghubungi kita dan kita hubungi Gegana. Setelah diperiksa, isi paket bukan bom, hanya paket biasa," kata Kapolsek Pancoran Kompol I Nengah Adi Putra di lokasi.
Tim Gegana sendiri meninggalkan lokasi pada pukul 23.50 WIB tanpa membawa apa-apa. Nengah mengatakan bahwa isi paket bukan paku melainkan hanya kain.
"Tidak ada paku, kabel, dan bahan berbahaya. Di dalamnya hanya kain-kain dan bukan bahan peledak," sebutnya.
(spt/fdn)