Topan Ita akan Terjang Australia, 9 Ribu Warga Dievakuasi

Queensland -

Wilayah utara Australia akan dilanda angin topan terbesar semenjak tahun 2011 lalu. Topan tropis Ita ini tercatat dalam kategori lima yang merupakan level tertinggi.

Biro Meteorologi setempat menyebutkan, topan Ita ini pertama-tama akan menjangkau wilayah Cape York, Cairns, Queensland pada Jumat (11/4) malam waktu setempat. Otoritas setempat mencatat pada Kamis (10/4), topan Ita masuk dalam level lima yang merupakan level tertinggi angin topan dan badai.

Topan ini mampu menerjang dengan kecepatan 285 kilomter per jam. Demikian seperti dilansir AFP, Kamis (10/4/2014).

"Pada tahap ini, diperkirakan akan mendekati wilayah pantai antara Cape Melville dan Cape Tribulation dan mencapai daratan pada Jumat (11/4) sebagai topan tropis kategori lima dengan angin yang sangat merusak di dekat inti dan angin ribut muncul di dekatnya," demikian bunyi peringatan Biro Meteorologi setempat.

Sedangkan Premier Queensland Campbell Newman menuturkan, sebanyak 9 ribu warga telah dievakuasi ke tempat aman. Warga yang dievakuasi merupakan warga yang tinggal di area yang diperkirakan akan dilalui topan tersebut.

"Kekhawatiran terbesar adalah warga harus bersiap menghadapi gelombang badai ... angin kecepatan tinggi yang bisa membawa puing-puing di sekitarnya... dan juga hujan yang sangat intens sehingga mampu memicu banjir lokal," sebut Newman.

Saat ini, topan Ita masih berada di wilayah lautan, atau sekitar 375 kilometer timur laut Cooktown. Namun Biro Meteorologi memperingatkan bahwa topan ini terus bergerak mendekati pantai. Otoritas setempat memperingatkan warga yang tinggal di wilayah dekat pantai untuk waspada mengingat topan ini sangat berbahaya.

Terakhir kalinya, wilayah Queensland, Australia dilanda topan parah pada 2011 lalu, saat topan Yasi yang dijuluki topan terparah dalam satu abad terakhir menerjang dan memicu kerusakan parah senilai AUS$ 1 miliar.

Jika dibandingkan, topan Ita memang lebih kecil dari topan Yasi, namun topan Ita pernah merenggut 23 nyawa di Kepulauan Solomon, pekan lalu.

(nvc/ita)