Ganjar mengatakan Jokowi effect sudah luar biasa dan sangat berpengaruh bagi suara PDIP. Namun hal yang menghalanginya adalah kesulitan pemberitaan Jokowi ditayangkan di beberapa media.
"Ada indikator lain, Jokowi effect luar biasa menurut saya. Yang tidak luar biasa itu karena tidak bisa masuk ke banyak media. Kita sulit masuk televisi kan?" kata Ganjar di gedung Gradhika Bakti Praja, Semarang, Kamis (10/4/2014).
Bahkan saat akan memasang iklan di website sebuah media, lanjut Ganjar, pemilik media tersebut menolak. Hal itulah yang menurut Ganjar cukup mempengaruhi Jokowi effect hingga tidak bisa maksimal.
"Ngiklan di website saja itu tidak boleh sama pemiliknya, bagaimana? KPI mesti turun tangan soal itu," tegasnya.
"Kita kalah di media, Jokowi effect tidak terlihat dan tidak nampak. Kalau kita punya porsi yang sama di sana, luar biasa," imbuh politisi PDIP itu.
Dari hasil quick count sementara, suara yang diperoleh PDIP masih dibawah 20 persen. Menanggapi hal itu Ganjar mengatakan pihaknya akan mengecek satu persatu dari masing-masing TPS untuk menentukan lagi strategi dalam pilpres mendatang.
"Suka tidak suka, mau tidak mau ya kita terima. Tapi kita lagi cek satu persatu dari masing-masing TPS, berapa kemudian yang paling real, nanti jadi bahan untuk strategi baru dalam rangka pilpres," tandas mantan anggota DPR ini.
(alg/try)