"Kami menginginkan PPP dengan perolehan suara partai berbasis agama yang cukup signifikan dan mematahkan hasil survei dimungkinkan untuk menyusun koalisi alternatif," ujar Sekjen PPP Romahurmuzy (Romi) usai bertemu dengan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali di kediaman Suryadharma di Jl Jayamandala, Menteng Dalam, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2014).
Menurut Romi, partai yang bertengger di 3 besar quick count belum ada yang mampu mengusung capres. Karena itu bila koalisi alternatif terwujud, bukan tidak mungkin 3 besar parpol pemenang quick count akan terkunci posisinya.
Romi juga menyatakan pandangannya tentang koalisi nasionalis religius. Pihaknya hingga kini masih terus mencermati 2 rencana koalisi itu.
"Saya diminta mencermati perkembangan politik yang ada di antara parpol di semua papan atas, tengah, bawah. Dan juga secara khusus kita membuka diri terhadap seluruh parpol yang ada untuk tidak membuat kesimpulan PPP sudah melakukan pendekatan khusus dengan 1 atau 2 partai saja," tuturnya.
PPP pada 9 Mei mendatang juga akan menyelenggarakan rapimnas. Salah satu yang dibahas yakni koalisi.
Hasil akhir quick count LPP RRI mengunggulkan PDIP meraih 18,57%, disusul Golkar (14,71%) dan Gerindra (11,50%). Suara PPP berada di urutan 9 (6,44%). Versi Cyrus-CSIS, PPP meraih 6,70%. Dengan suara ini PPP berada di deretan partai tengah yang turut menentukan bangunan koalisi.
(nik/nrl)