Motif penusukan di sekolah menengah di Pennsylvania, Amerika Serikat masih belum diketahui. Namun sosok pelaku penusukan yang masih berusia 16 tahun, dikenal sebagai remaja pemalu dan tak pernah terlibat masalah.
Alex Hribal membawa dua pisau tajam ke sekolahnya di Murrysvlle, Pennsylvania pada Rabu (9/4) pagi waktu setempat dan kemudian pergi ke lorong sekolah serta beberapa ruang kelas untuk melakukan penusukan. Ada 20 siswa lainnya yang mengalami luka-luka akibat penikaman ini.
Seorang petugas keamanan Franklin Regional Senior High School juga menjadi korban luka dalam insiden ini. Dari jumlah tersebut, sebanyak 4 korban luka dilaporkan dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Hribal sendiri telah dijerat empat dakwaan percobaan pembunuhan, kemudian 21 dakwaan penyerangan dan satu dakwaan kepemilikan senjata di lingkungan sekolah. Oleh otoritas setempat, Hribal akan diadili sebagai warga dewasa, meskipun usianya masih di bawah umur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melontarkan pernyataan ketika dia diamankan oleh petugas, bahwa dia ingin mati," sebut jaksa tersebut.
Sosok Hribal sendiri rupanya tidak begitu dikenal oleh teman-temannya, terutama teman sekelasnya. Seorang murid bernama Mia Meixner yang ada di lokasi kejadian, mengaku tidak pernah mendengar Hribal mengucapkan sepatah katapun saat beraksi.
"Dia sangat pendiam. Dia tampak hanya melakukannya begitu saja. Dan dia memiliki ekspresi wajah seperti gila dan dia berlarian untuk menusuk siapa saja yang dia temui," terangnya.
Meixner mengaku tidak mengenal Hribal, namun menyadari bahwa dirinya sering satu kelas dalam sejumlah mata pelajaran dengannya. "Dia menyendiri. Dia tidak punya banyak teman yang saya kenal, tapi saya juga tidak tahu apakah dia korban bully. Saya sebenarnya tidak pernah mendengarnya di-bully. Dia hanya anak pemalu dan tidak bicara kepada banyak orang," ucapnya.
Sementara itu, pengacara Hribal Patrick Thomassey menyebut sosok kliennya sebagai pria muda yang baik dan tak pernah terlibat masalah. "Dia bukan penyendiri. Dia bekerja sama dengan baik dengan anak lainnya," terangnya.
"...Dia takut. Dia anak muda. Dia berusia 16 tahun, tapi terlihat seperti berusia 12 tahun. Maksud saya, dia anak yang masih muda dan dia tidak pernah terlibat masalah jadi semua ini hal baru untuknya," imbuh Thomassey.
Sejumlah agen FBI terlihat keluar-masuk ke kediaman keluarga Hribal, beberapa jam setelah insiden ini terjadi. Beberapa saat sebelum aparat mendatangi rumah tersebut, terlihat seorang pria masuk ke dalam mobil, diduga ayah Hribal.
"Doa saya bagi semua korban luka hari ini, dan saya harap mereka segera pulih," tutur pria tersebut kepada wartawan yang menemuinya.
(nvc/ita)