Partai Demokrat muncul sebagai bayi ajaib dengan meraih suara signifikan pada Pemilu 2004 dengan suara 8.437.868 atau sekitar 7,46%. Dengan hasil itu PD meraih 55 kursi di DPR.
Tak hanya itu saja, PD juga sukses mengantar duet SBY-JK sukses di Pilpres 2014. Awal dari perjalanan panjang SBY memimpin Indonesia selama dua periode.
Fenomen Partai Demokrat terus berlanjut memasuki Pemilu 2009. Sosok SBY yang sangat kuat mampu mengantar Partai Demokrat menduduki rangking satu dengan raihan 21.655.295 suara atau mengantongi 20,81% suara. Hasil ini membuat PD memiliki anggota DPR terbanyak yakni 148 orang.
PD juga mencatatkan sejarah mengantar kemenangan SBY-Boediono di Pilpres 2009, sekaligus menempatkan SBY sebagai presiden pertama di era reformasi yang sukses menang dua Pilpres.
Namun setelah Kongres PD tahun 2010 internal PD terus berkecamuk. Sampai kemudian kasus korupsi menyeret sejumlah elite PD, bahkan Ketum PD Anas Urbaningrum harus berurusan dengan KPK. Survei PD pun semakin merosot hingga 5% menjelang Pemilu 2014.
Sampai kemudian Presiden SBY didaulat menjadi Ketum PD melalui Kongres Luar Biasa pada pertengahan 2012 silam. Setelah kepemimpinan SBY perlahan-lahan elektabilitas PD naik. SBY membuat gebrakan dengan menggelar konvensi capres PD.
Hasilnya tak begitu mengecewakan. SBY yang masih kuat di masyarakat membuat PD masih di posisi aman. Paling tidak, tidak bernasib seperti survei belakangan yang membuat PD terlempar dari posisi 5 besar.
Quick count yang dilakukan Cyrus Network dan CSIS menempatkan PD di urutan keempat dengan raihan 9,6%. SBY menyatakan menerima hasil perolehan suara ini meskipun diimbangi dengan rencana evaluasi.
"Kami menerima sepenuhnya suara yang Partai Demokrat dapatkan di Pemilu Legislatif 2014, sungguhpun suara yang kami dapatkan tidak tinggi," kata SBY di kediamannya di Cikeas, Bogor, Rabu (9/4/2014) malam.
(van/nrl)