"Kami bertemu dengan Pak Wagub, menyampaikan temuan soal KJP, bahwa penerima KJP tidak tepat sasaran sebesar 16,4 persen," kata Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik ICW, Febri Hendri, kepada wartawan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Kamis (10/4/2014).
Febri mengatakan, Ahok merespons baik hasil temuan ICW. Menurutnya sistem dan data KPJ harus diperbaiki validitasnya agar lebih tepat sasaran. Rekening siswa penerima KJP juga perlu diinvestigasi.
"Kami menemukan sasarannya baru mencapai 70 persen dari kebutuhan miskin," ungkap Febri.
ICW juga mengusulkan agar Pemprov DKI menambah anggaran dana KJP. Ahok sendiri, menurut Febri, setuju dengan usulan tersebut. "Pak Wagub setuju bahwa dana KJP akan dinaikkan sampai Rp 3 triliun, kami pikir itu bagus tapi harus disetujui dulu oleh DPRD," kata Febri.
Pertemuan tersebut berlangsung selama dua jam. Pukul 10.00 WIB rombongan ICW yang terdiri dari empat orang itu keluar dari ruang rapat Wagub. Ahok sendiri masih berada di dalam ruangan dan belum bisa memberikan komentar terkait pertemuannya dengan ICW. Ahok masih menerima tamu lain.
KJP ditujukan pada siswa di Jakarta dari keluarga kurang mampu. KJP berupa bantuan uang per bulan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan siswa seperti seragam sekolah, sepatu, buku, alat tulis, transportasi, ekstrakurikuler dan tambahan gizi.
(slm/nrl)