"Kekecewaannya target 12 persen tidak tercapai, padahal kami punya keyakinan lebih tinggi dibandingkan 2009," ujar Suryadharma di Kedoya, Jakarta Barat, Rabu (9/4/2014) malam.
Walau begitu, Suryadharma bersyukur karena berdasarkan quick count pencapaian PPP melebihi perolehan suara pada tahun 2009. Ia juga menilai perolehan partai berlambang ka'bah dari hasil penghitungan cepat membuat hasil sejumlah lembaga survei menjelang pemilu terbantahkan.
"Mudah-mudahan penghitungan real melebihi quick count, itu harapan saya," ujar Suryadharma.
Kemudian Suryadharma mengeluarkan pernyataan kekecewaannya. Ia menyebutkan demokrasi di Indonesia akhir-akhir ini cenderung materialistis. Oleh karena itu, kemampuan caleg dari PPP tak sebanding dengan parpol lainnya yang didukung kemampuan finansial yang lebih mumpuni.
"Suasananya jauh berbeda dibandingkan 2009. Kalau hitungan normal, sekarang ini demokrasi terlalu kapitalis, terlalu mengandalkan materi," ujar Suryadharma.
Apakah yang dimaksud termasuk politik uang? Suryadharma membenarkan pertanyaan tersebut.
"Termasuk itu. Sedangkan caleg PPP punya keterbatasan di situ," tutup Suryadharma.
(vid/kha)