Partai Demokrat yang dahulu menjadi pemenang terjun bebas dari 20 persen menjadi 9 oersen. PDIP unggul di angka 19 persen dan Golkar stagnan 14 persen suara. Apa analisanya?
"Skandal politik seperti kasus korupsi dan beberapa kasus moral yang menerima petinggi partai, terutama korupsi yang menimpa elite partai membuat pemilih yang sebelumnya swing voters berpindah ke parpol menengah yang tidak jauh berbeda," jelas pengamat politik Perludem, Titik Anggraeni di RRI Media Center, Jakarta, Rabu (9/4/2014).
Menurut Titik, angka ini suara partai yang turun pergi ke partai yang kira-kira tak jauh beda visi dan misinya. Suara pun akhirnya pindah.
"Limpahannya ke parpol yang platformnya tidak jauh berbeda," tambah dia.
(vid/ndr)