Misi pencarian ini, menurut para pakar, akan memaksa pengerahan teknologi hingga ke batas maksimumnya. Terlebih, tim pencari kini berhadapan langsung dengan waktu dan keadaan yang tidak bersahabat, merujuk pada terbatasnya umur pemancar kotak hitam dan sulitnya situasi area pencarian.
Ahli tersebut menyatakan, penemuan kotak hitam MH370 tak akan banyak membantu dalam pencarian puing terbesar atau badan pesawat sendiri. Rekaman data penerbangan hanya akan membantu untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada MH370 dan mengapa pesawat tersebut terbang jauh menyimpang dari rutenya ke Beijing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prioritas utama bagi tim pencari MH370 kini ada pada sinyal-sinyal yang terdeteksi di dalam laut guna menentukan dan membantu mempersempit area pencarian. Sejauh ini, total ada empat sinyal yang konsisten dengan sinyal yang dipancarkan oleh rekaman data penerbangan pesawat, meski belum dikonfirmasi sinyal tersebut dari kotak hitam.
Alat pelacak kotak hitam milik US Navy yang kini ditarik oleh kapal Australia Ocean Shield merupakan alat canggih yang paling mumpuni dalam melakukan tugas pencarian sulit ini. Alat yang sama sukses dalam misi pencarian pesawat Air France yang jatuh di Samudera Atlantik pada tahun 2009 lalu.
"Masalahnya bukan pada lokalisir sinyal itu, masalahnya ada pada menentukan lokasi pasti untuk pencarian," ucap mantan komandan kapal selam pada Angkatan Laut Inggris, Mike Davis-Marks.
Proses tersebut sangat melelahkan dan memakan banyak waktu. Tim harus memisahkan setiap 'ping' yang berdurasi hanya 9,3 milidetik -- sepersepuluh kedipan mata manusia -- dan kemudian mengulangnya setiap 1,08 detik dari suara hiruk-pikuk dari alam yang ada di lautan dalam, serta dari suara kapal lainnya.
"Lautan merupakan tempat yang bising. Kebisingan ini datang dari banyak hal, apakah kebisingan itu dari kondisi cuaca di permukaan laut, atau dari kehidupan laut seperti paus atau suara jentikan udang, tidak melupakan juga dari kendaraan laut dan pesawat yang terbang rendah," jelas David-Marks.
Dengan adanya temuan dua sinyal baru pada Selasa (8/4), prospek untuk menemukan puing MH370 tetap saja tipis. Pencarian puing pesawat Air France pada tahun 2009 lalu membutuhkan waktu total 2 tahun. Melihat pada kasus pesawat Air France, puing pesawat ditemukan pada dasar lautan yang datar dekat gugusan gunung bawah laut. Namun melihat pada kondisi Samudera Hindia yang dipenuhi palung dan gunung bawah laut, operasi pencarian puing MH370 terasa lebih sulit.
(nvc/mad)