Pemandangan itu terlihat di kantor DPP Golkar Jalan Anggrek Nelly, Jakarta Barat, Rabu (9/4/2014). Ical terlihat harus bergerak dari stasiun TV yang satu ke stasiun TV lainnya.
Ical memang mengadakan nonton quick count di kantor DPP Golkar. Dirinya ditemani oleh Wakil Ketua Umum Golkar Cicip Sharif Sutardjo, Sekjen Golkar Idrus Marham, Ketua DPP Golkar Fuad Hasan Mansyur, Ketua DPP Rizal Mallarangeng, Wakil Bendahara Umum Erwin Aksa, dan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Luhut Pandjaitan.
Saat itu, ada pemandangan lucu terjadi ketika dua stasiun TV tiba-tiba live bersamaan dan meminta untuk wawancara. Kedua stasiun tv itu ingin meminta komentar Ical soal quick count dan koalisi partai Golkar.
Pertama Ical menuju ke stasiun tv yang pertama namun karena belum siap untuk tayangan langsung, Ical langsung meninggalkan stasiun tv itu.
"Kasih tahu saya kalau sudah siap," ujar Ical sambil meninggalkan wartawan stasiun tv itu.
Terlihat wajah panik dari kru stasiun tv itu saat Ical berlalu begitu saja, padahal tayangan langsung sudah di depan mata.
Tidak menunggu lama, Ical kemudian dipepet wartawan tv lainnya untuk diminta wawancara langsung. Ical pun bergerak menuju stasiun tv tersebut dan duduk pada sebuah kursi, namun saat hendak mulai wawancara jaringan stasiun itu bermasalah dan tiba tiba terputus.
Karena terputus, Ical memilih meninggalkan kursinya dan memilih tidak melanjutkan wawancara. Ical sempat dilobi untuk menunggu beberapa saat agar dapat diwawancara lagi, namun Ical bergeming.
Kesempatan itu tidak disia siakan kru TV sebelumnya untuk menarik Ical agar berdiri di depan kameranya. Beberapa kru TV lainnya juga sempat melobi orang orang terdekat Ical, agar mau diwawancara ke stasiun TV mereka.
(fiq/ndr)