JK: Slogan 'Isih Penak Jamanku' Agak Sedikit Keliru

JK: Slogan 'Isih Penak Jamanku' Agak Sedikit Keliru

- detikNews
Rabu, 09 Apr 2014 13:14 WIB
Jakarta - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai strategi kampanye yang diusung Partai Golkar sedikit keliru. Salah satunya adalah slogan kampanye yang seolah-olah menunjukkan kenikmatan zaman orde baru yaitu 'Isih Penak Zaman ku Toh...'

"Memang saat ini apabila Golkar berbicara tentang Orde Baru, misalnya slogan 'isih penak jamanku' itu sebenarnya agak sedikit keliru," ujar JK kepada wartawan saat ditemui di kediamannya, Jalan Brawijaya 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/4/2014).

JK mengatakan, masa keemasan yang dimiliki oleh mantan Presiden Soeharto atau zaman orde baru terletak pada sekitar masa tahun 90-an. Sementara akhir tahun 90-an, Soeharto justru dimusuhi oleh masyarakat Indonesia akibat isu krisis moneter yang menghantam perekonomian.

"Itu berarti 20 tahun lalu (orde baru), kalau yang senang saat itu berusia 25 tahun, berarti kan sekarang umurnya sudah 45 tahun itu," jelasnya.

Lanjut JK, slogan kampanye yang mengagung-agungkan masa keemasan zaman Soeharto itu umumnya hanya dapat diterima oleh kalangan tua (orang tua). Sementara untuk kalangan orang muda yang saat ini diperkirakan berjumlah sekitar 30 persen peserta pemilu tidak banyak yang paham masa keemasan tersebut.

"Yang kena kampanye orang tua saja, orang muda tidak ada itu yang mengerti itu," kata JK.

Slogan 'Isih Penak Zaman ku' yang digunakan oleh Golkar yang mengusung Aburizal Bakrie (ARB) sebagai calon presiden itu telah keliru dalam menggunakan isu saat kampanye Pemilihan Umum saat ini.

"Iya itu tidak pas, karena orangtua tidak akan berubah pendiriannya itu, tapi untuk pemilih pemula yang 30 persen tidak mengerti itu, kenapa harus kampanye merubah pendiriannya orang tua. Seharusnya kampanye merubah pendirian orang muda," tutup JK.


(rni/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads