Hal itu diungkapkan Ganjar usai menggunakan hak pilihnya di TPS 2, Kelurahan Gajahmungkur, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang, Rabu (9/4/2014). Menurutnya menjelang pemilu legislatif banyak laporan langsung dari masyarakat tentang adanya indikasi serangan fajar, namun pihaknya mengaku tidak bisa berbuat banyak karena merupakan ranah Panwaslu atau Bawaslu.
"Ke saya banyak laporan, di sini ada serangan fajar, serangan Maghrib, serangan Isya, macam-macam, tidak bisa dihentikan. Jadi orang habis Maghrib dateng, ngobrol, bagi, malamnya ngobrol, bagi. Kalau cuma melapor ke saya anda tidak bisa marah. Maka bawa, pegang orangnya laporkan ke Panwas agar ditindak lanjuti," kata Ganjar di TPS 2, Kelurahan Gajahmungkur, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang, Rabu (9/4/2014).
Terkait laporan itu, Ganjar sudah mengomunikasikannya dengan pihak Bawaslu agar laporan-laporan tersebut ditindak lanjuti. Jika nantinya ada yang terbukti bersalah melakukan money politic atau serangan fajar, lanjut Ganjar, maka hal itu bisa menjadi pelajaran politik.
"Satu atau dua berharga untuk pendidikan politik. Kalau bisa ditelusuri terus dan kena calegnya, ingat lho, bisa dihapus dari calon," tegasnya.
(alg/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini