Dahlan juga legowo bila tidak bisa melaju ke pencalonan walaupun hasil konvensi calon presiden Partai Demokrat menempatkan dirinya di posisi puncak.
"Saya menyadari sepenuhnya, saya sadar terjun ke politik. Saya siap, saya sudah menyiapkan mental bila tidak dipilih, saya tidak akan ngomel, saya tidak akan menghujat, saya tidak mempersoalkan," kata Dahlan Iskan di rumah pribadinya di kawasan Ketintang, Surabaya, Rabu (9/4/2014).
Sikap legowo itu diungkap Dahlan karena bagaimanapun kemenangkan Partai Demokrat masih ditentukan oleh figur SBY. Dan dunia politik bagi Dahlan tidak bisa disamakan dengan agama atau bisnis.
"Saya peserta konvensi, yang menentukan pimpinan partai, Pak SBY. Saya menyadari sepenuhnya bahwa politik itu tidak seperti bisnis, seperti agama, yang ya dan tidak itu batasannya jelas sekali. Politik ini kan batasannya kabur," kata Dahlan yang optimis Partai Demokrat minimal akan mendapat 14 persen dukungan suara.
Yang terakhir, Dahlan menyadari bahwa figur SBY masih menjadi penentu bagi Partai Demokrat. Dari hasil survei independen, SBY masih dicintai 57 persen warga yang memiliki hak pilih.
"Faktor yang menyebabkan suara Demokrat masih tinggi masih Pak SBY. Faktor utama masih Pak SBY, bukan saya," kata Dahlan Iskan yang sekarang sudah menjadi kader Partai Demokrat itu.
(gik/ndr)