Adalah warga RT 01/10 Gang Mesjid, Ciracas, Jakarta Timur yang mengeluhkan keberadaan tumpukan sampah itu. "Kita itu sudah bertahun-tahun coba mengeluhi tumpukan ini," ujar salah satu warga bernama Hambali saat ditemui di lokasi tumpukan sampah, Selasa (8/4/2014).
Warga kerap diserang penyakit seperti muntah-muntah dan gatal-gatal. Kondisi air di sekitar lokasi itu pun dikhawatirkan telah tercemar.
"Kondisi air menjadi tercemar akibat sampah. Banyak warga yang sudah sesak napas dan muntah-muntah karena bau yang terbawa angin masuk ke dalam rumah sekitar yang ada di tempat sampah ini," ujar Hambali.
Senada dengan Hambali, Nining yang tinggal tepat di depan tumpukan sampah itu mengeluhkan hal yang sama. Hampir tiap pagi ibu rumah tangga ini berjibaku dengan lalat-lalat yang berasal dari tempat sampah tersebut.
"Lalatnya juga sangat luar biasa. Ini kalau siang menyengat sekali baunya, kalau malam warga juga tutup pintu karena bau tak sedap. Kita kalau mandi terpaksa pakai air PAM, masalahnya air sumur itu warnanya mulai kekuningan," ujar Nining.
Sebelumnya, Hambali mengisahkan tumpukan sampah itu berada di lahan seluas 9.000 meter persegi, dan sepertiganya menjadi tumpukan sampah. Bau tidak sedap dan ancaman penyakit menghantui warga di sekitar lokasi sejak tahun 1999.
(edo/vid)