Setelah bersilaturahmi dengan jajaran pegawai di balai kota Bogor, Jl Kapten Muslihat, Jabar, Selasa (8/4/2014), Bima langsung berkeliling kota menggunakan bus. Dia berencana melakukan sidak ke sejumlah dinas.
Di tengah jalan, dia sempat mengutarakan berbagai rencana soal pengaturan lalu lintas untuk mengatasi kemacetan. Salah satunya mengkaji rute angkot.
"Jl Otto Iskandardinata depan Museum Zoologi Bogor dicatat sebagai lokasi yang macet dan banyak PKL. Saya harap terus ada koordinasi dengan dinas kabupaten untuk dilakukan kajian untuk rute angkot dan jalur kendaraan," kata Bima.
Bima ingin mengkaji kemungkinan dilakukan rute satu arah di beberapa ruas jalan penting di Kota Bogor. Untuk itu, dia meminta laporan dari anak buahnya dalam tiga hari ke depan.
"Saya mendapat laporan terjadi pemadatan rute angkot soalnya. Terus ada tempat parkir motor di dekat sekolah padahal ada rambu P dicoret. Tolong dirapikan. Kalau sekolah keberatan bilang sama saya. Karena saya malu melihat ada rambu P coret tapi masih banyak yang parkir," paparnya.
Selain itu, Bima juga ingin memberi surga pada para pejalan kaki. Banyak trotoar yang tidak layak digunakan dan butuh perbaikan segera. "Kita fokuskan pedestrian yang mengelilingi Kebun Raya. Karena saya suka lari minimal seminggu sekali, saya ingin lari atau jalan kaki ke Kebun Raya," imbuhnya.
Masalah kemacetan juga tak lepas dari faktor PKL. Hal ini tak luput dari perhatian politikus PAN tersebut. Dalam waktu dekat, dia akan merevitalisasi para pedagang, agar tak menjamur di jalanan.
"China Town dan pintu Kebun Raya harus cantik. Sayang kalau vihara ini nggak kelihatan kan. Aset-aset kota ini. Bagaimana cara nanti PKL direlokasikan. Saya minta nanti berdialog dengan para tokoh di lokasi ini," pesannya.
Lokasi parkir pun bakal diatur sedemikian rupa agar tidak meluber ke pinggir jalan. Bima akan menggandeng pihak swasta untuk mengatasi masalah ini.
"Gedung BHS (dulunya bioskop ternama di Bogor) juga saya minta untuk diurus. Ini kayaknya jadi gedung paling tinggi di Bogor. Ke depan betul-betul harus kita perhatikan perizinan dan penggunaan harus sesuai dengan tata ruang," paparnya.
(mad/nwk)