Maksudnya, jarum yang merupakan bagian terpenting, atau dalam kasus ini adalah kotak hitam pesawat, masih jauh dari titik terang. Temuan sinyal yang diduga berasal dari pemancar kotak hitam MH370 yang terdeteksi oleh kapal milik China dan juga kapal milik Australia menjadi petunjuk paling menjanjikan saat ini.
"Ini sangat menarik, sangat menarik. Saya rasa kita akhirnya menemukan tumpukan jeraminya," sebut ahli forensik audio Paul Ginsberg seperti dilansir CNN, Selasa (8/4/2014).
Terkait terdeteksinya sinyal akustik dari dalam lautan ini, menurut pejabat militer Australia, kemungkinan akan makan waktu berhari-hari sebelum penyidik bisa benar-benar memastikan apakah sinyal-sinyal tersebut berasal dari pesawat MH370. Tidak ada yang tahu pasti kapan konfirmasi atas sinyal di Samudera Hindia tersebut bisa diumumkan.
Kapten Mark Matthews dari US Navy yang merupakan pengawas operasional alat pelacak kotak hitam TPL-25, mengaku timnya sangat berhati-hati dalam memeriksa sinyal-sinyal yang terdeteksi dari dalam laut. Matthews mengharapkan agar sinyal tersebut bisa kembali terdeteksi dalam pencarian hari ini.
Begitu sinyal dari dalam laut tersebut kembali maka tidak butuh waktu lama untuk mengerahkan drone bawah laut yang bernama Bluefin-21 untuk melakukan pencarian di bawah laut. Kendaraan tanpa awak tersebut mampu menyelam hingga kedalaman 4.500 meter, yang sesuai dengan kedalaman sinyal yang terdeteksi tersebut.
Kendaraan tersebut akan mengambil sejumlah foto di dalam laut untuk menambah petunjuk demi memastikan bahwa obyek yang memancarkan sinyal tersebut memang berasal dari MH370. Namun proses tersebut tidak akan berlangsung singkat dan bisa memakan waktu hingga berminggu-minggu atau bahkan lebih.
Matthews menambahkan, seharusnya tidak ada satupun kesimpulan yang diambil sebelum bisa benar-benar dipastikan bahwa sinyal tersebut berasal dari MH370.
"Jika kita berhasil menemukan lokasi puingnya dan menyelamatkan komponen penting, maka ini akan menjadi peristiwa yang fenomenal. Karena saya pikir tidak ada dalam sejarah pencarian pesawat, yang dimulai dengan informasi tidak tepat untuk mengidentifikasi ke mana pesawat tersebut jatuh ke dalam laut," tandasnya.
(nvc/ndr)