Bangku prioritas ini diperuntukkan bagi ibu-ibu hami, lansia, dan mereka yang berkebutuhan khusus. Tapi sayangnya kerap kali kursi ini diisi oleh mereka yang tak seharusnya. Terkadang yang berhak justru tak bisa duduk di kursi itu.
Seperti pengalaman Rani Alfiah, pengguna commuter line dalam surat elektroniknya ke redaksi@detik.com, Selasa (8/4/2014). Rani bercerita, suatu hari dia pulang kerja dan berdiri di depan bangku prioritas yang diduduki para ibu-ibu hamil.
Namun saat itu terdapat seorang bapak yang tampak sehat dan bugar, yang sedang tertidur. "Entah beneran atau pura-pura," imbuh Rani.
Lalu kemudian, datang wanita lansia yang sangat butuh tempat duduk. Rani berinisiatif membangunkan bapak yang tertidur itu dengan sopan dan berkata kalau ada lansia yang butuh duduk.
"Namun bapak-bapak tersebut masih pura-pura tidur dan mengabaikan ucapan saya. Saya coba membangunkan beliau kembali, akhirnya beliau berdiri dan sambil ngedumel nggak jelas sepanjang jalan," imbuh Rani.
"Kurangnya kesadaran masyarakat di dalam angkutan khususnya kereta commuter line sungguh memprihatinkan. Banyak ketidakperdulian terhadap orang lain. Sikap apatis yang banyak saya temui di sini. Semoga suatu saat nanti perilaku-perilaku manusia seperti ini berkurang, amin," tambah Rani.
(ndr/rvk)