Baliho tersebut bergambar Prabowo Subianto dan di atasnya tertulis "9 April 2014 Jangan Golput!!! Gunakan Hak Pilih Anda". Dari pantauan detikcom, pagi tadi di kanan bawah baliho terdapat lambang partai Gerindra, namun saat akan ditertibkan, ternyata lambang tersebut tertutup kain putih.
Petugas sempat bingung, karena dengan ditutupnya lambang partai tersebut apakah termasuk melanggar hari tenang atau tidak. Tidak berapa lama, Ketua Panwaslu Kota Semarang, Sri Wahyu Ananingsih datang dan terlihat berkoordinasi dengan seseorang lewat telepon selulernya. Kemudian ia menegaskan agar petugas segera menurunkan baliho besar tersebut.
"Dah, turunkan saja itu," kata perempuan yang akrab dipanggil Ana kepada detikcom di lokasi, Jalan Ahmad Yani Semarang, Senin (7/4/2014) malam.
Bergegas petugas melepas baliho itu dengan bantuan mobil crane. Ana menegaskan baliho tersebut masuk dalam APK parpol karena meski lambang partai ditutup, tapi masih ada tulisan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra di bawah nama Prabowo Subianto.
"Inisiatif partainya (memasang penutup pada lambang partai). Tapi ini termasuk APK parpol dan parpol masuk peserta pemilu legislatif. Jadi ini tetap harus diturunkan," tegasnya.
Ana menyayangkan pada sejumlah jasa biro iklan yang masih memperbolehkan pemasangan iklan parpol di hari tenang menjelang pileg. Padahal sebelumnya biro iklan sudah diperingatkan agar melepas iklan caleg ataupun parpol pada tanggal 5 April lalu.
"Sudah memberi peringatan untuk biro iklan untuk menurunkan sejak tanggal 5 April sejak masa kampanye berakhir," pungkas Ana.
Bahkan pada masa tenang ini ternyata masih muncul baliho baru bergambar caleg di perempatan Bangkong, di wilayah Gajahmungkur, dan salah satunya baliho bergambar Prabowo Subianto di Jalan Ahmad Yani. Namun dua spanduk baru yang berada di Bangkong dan Gajahmungkur itu ternyata sudah diturunkan
"Janganlah masa tenang dipakai sebagai celah APK partai. Ini nanti (baliho) diturunkan semua," ujar Ana.
Ketika petugas menurunkan baliho bergambar Prabowo Subianto ternyata di baliknya terpasang gambar Caleg DPR RI dari PDIP, Juliari P batubara. Dua poster tersebut langsung diturunkan dan dibawa menggunakan truk.
Sementara itu kepala satuan polisi pamong praja (satpol pp) Kota Semarang Gurun Risyadmoko mengatakan dalam penertiban APK yang rata-rata baliho atau poster, menurutnya paling susah adalah melepas stiker yang ditempel di tembok maupun tiang listrik.
"Yang susah itu stiker yang ada di tiang listrik karena harus nyesreki (menggosok-gosok) sampai hilang, butuh waktu," ujar Gurun.
"Hari ini sisir perkampungan. Personel yang dikerahkan 170 orang yang merupakan tim gabungan," tegasnya.
(alg/rvk)