"Tidak ada rumusnya Anas menyerang demokrat. Pertama Anas pernah menjadi ketua umum Demokrat, yang kedua sahabat Anas sedang nyaleg di DPR, DPRD, jadi tidak ada nyerang Partai Demokrat, tidak ada kamusnya Anas nyerang demokrat," terang Anas usai diperiksa KPK di Jl Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Senin (7/4/2014).
"Jadi kalau dibilang saya menyerang Pak SBY, saya bilang memang iya. Hanya untuk memberikan respon apa yang saya alami," imbuh dia.
Anas mengaku sudah menyampaikan semua terkait dana Pilpres 2009 ke KPK. Setelah itu dia menyerahkan sepenuhnya ke KPK. "Tugas saya adalah memberikan data, informasi, yang benar, bukan fitnah," jelas Anas yang menjadi tersangka kasus gratifikasi dan suap ini.
Sebelumnya Amir Syamsuddin dan Djoko Suyanto sudah tegas-tegas menepis keterangan Anas soal dana Pilpres. Anas disebut tak tahu menahu dan tak ikut dalam tim pemenangan Pilpres 2009.
(fjr/ndr)











































