Aksi ini dimulai pukul 10.00 WIB, mereka menggunakan pakaian dinas lapangan (PDL) warna hijau dan baret ungu. Para peserta yang terdiri dari mahasiswa berbagai universitas ini menilai berpartisipasi datang ke TPS dan memilih merupakan panggilan jiwa bagi warga negara yang mempunyai rasa kepedulian. Selain itu memilih juga menjadikan kaum muda ikut andil dalam proses kemajuan bangsa Indonesia di masa yang akan datang.
"Sebagai warga negara yang baik mereka harus ke TPS. Di sini Resimen Mahasiswa (Menwa) Jayakarta mengajak masyarakat untuk datang ke TPS pada tanggal 9 April," kata anggota ikatan alumni Menwa, Lukman, kepada wartawan di lokasi, Senin (7/4/2014).
Menurut Menwa, golput atau tidak memilih adalah sikap anak bangsa yang tidak memiliki rasa kepedulian, tidak punya beban tanggung jawab, penuh dengan rasa dendam dan pesimis terhadap kemajuan bangsa Indonesia. "Sikap seperti ini tidak boleh terpupuk di dalam hati rakyat Indonesia terutama di kalangan generasi muda yang angkanya hampir mencapai 52 juta jiwa calon pemilih pemula," ucap Lukman.
Mereka mengatakan jika anak muda yang potensial ini sudah tidak peduli dan tidak punya rasa tanggung jawab terhadap bangsanya, hal ini merupakan indikator kemunduran suatu bangsa. Mereka mengajak agar warga saling mengingatkan dan memastikan untuk memilih demi kemajuan Indonesia.
Dalam aksi ini, para mahasiswa turun ke jalan-jalan membagikan poster bertuliskan 'I will vote untuk kemajuan Indonesia'. Hingga pukul 10.30 WIB aksi masih berlangsung, lalu lintas di lokasi terpantau lancar. Polisi menjaga jalannya aksi damai ini.
(slm/nrl)