Keamanan pemilu di Singapura tidak terlepas dari penggunaan barcode yang diterapkan oleh Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Singapura. Dengan sistem ini, keamanan data terjamin karena surat suara yang diberikan kepada calon pemilih diterima oleh mereka yang berhak.
"Selain itu penggunaan barcode dapat mempercepat proses registrasi sehingga para pemilih dapat langsung diarahkan ke TPS yang kosong," kata Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Mirza Nurhidayat dalam surat elektronik yang diterima detikcom, MInggu (6/4/2014).
Menurut data PPLN Singapura, lebih dari 20 ribu surat suara masuk dalam pemilihan tersebut. Terdiri dari 13 ribu lebih pemilih yang datang langsung ke KBRI dan diperkirakan surat suara yang melalui pos yang telah diterima sekitar 7 ribu.
Adapun pemilih yang hadir di KBRI Singapura tersebar dalam 36 Tempat Pemungutan Suara (TPS). PPLN Singapura menetapkan hari pemungutan suara di Singapura jatuh pada hari Minggu (6/4/2014), dikarenakan untuk meningkatkan jumlah partisipasi masyarakat. Hal tersebut tak lepas dari mayoritas WNI di Singapura adalah profesional, pelajar, PLRT yang umumnya mendapat hari libur pada hari Minggu.
"Sesuai dengan ketentuan KPU, penghitungan suara akan dilaksanakan pada tanggal 9 April 2014. Sampai dengan hari penghitungan suara, surat suara akan disimpan di ruang arsip khusus KBRI Singapura yang dilengkapi dengan kamera CCTV dan dijaga tim polisi yang didatangkan dari Mabes Polri," jelasnya.
Hingga saat ini PPLN Singapura masih melakukan perhitungan surat suara yang masuk. Alhasil terdata pemilih yang telah terdaftar sejumlah 115.679 orang, yang terdiri dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 112.123 orang dan Daftar Pemilih Tambahan Luar Negeri (DPTLN) sebanyak 3.556 orang.
"Dari jumlah tersebut di atas, sebanyak 12.608 orang diantaranya memilih menggunakan pos," terang Mirza.
Mirza menuturkan, dalam pemilihan umum kali ini PPLN Singapura melakukan berbagai usaha untuk menjaring pemilihan sebanyak mungkin, seperti kegiatan sosialisasi di jejaring sosial, siaran radio, mengirimkan surat yang ditujukan kepada pemilih dan membuka layanan pendaftaran secara online pada website PPLN.
"Serta menyediakan Shuttle Bus dari pemberhentian MRT terdekat dari KBRI. Proses pemungutan suara ini juga dimeriahkan oleh bazaar makanan Indonesia," paparnya.
Duta Besar RI untuk Singapura Andri Hadi menambahkan bahwa kesuksesan penyelenggaraan Pemilu Legislatif di KBRI Singapura tidak lepas dari dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia di Singapura serta Kementrian Luar Negeri Singapura.
"Kami ingin menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Singapura, terutama Kemlu, Singapore Police Force dan SingPost yang telah membantu terselenggaranya Pemilu ini dengan lancar dan aman, serta kepada seluruh masyarakat Indonesia di Singapura dan tim Mantap Brata dari Mabes Polri yang telah bekerja keras mewujudkan penyelenggaraan Pemilu di KBRI Singapura,β ujarnya.
(tfn/ahy)