Kapal Milik China Dua Kali Deteksi Sinyal Diduga Black Box MH370

Kapal Milik China Dua Kali Deteksi Sinyal Diduga Black Box MH370

- detikNews
Minggu, 06 Apr 2014 11:34 WIB
Perth - Petunjuk baru muncul dalam pencarian kotak hitam pesawat Malaysia Airlines MH370. Sebelumnya dikabarkan bahwa kapal milik China telah mendeteksi sinyal yang frekuensinya mirip dengan black box. Kini, sinyal kedua terdeteksi selama 90 detik di lokasi yang hanyak berjarak 2 km.

Seperti dilansir BBC, Minggu (6/4/2014), Haixun 01 yang merupakan kapal milik China sudah mendeteksi sinyal di dua lokasi terpisah dalam zona berjarak 2 km. Kepala Angkatan Udara Australia Marsekal Angus Horton yang sudah pensiun memimpin pencarian dalam skala internasional ini.

Dalam konferensi pers siang ini di Perth, ia mengatakan bahwa sinyal pertama kali terdeteksi pada Jumat (4/3) lalu. Sinyal kedua terdeteksi kemarin dan berlangsung selama 90 detik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pagi ini kami dihubungi oleh otoritas China dan disampaikan bahwa Haixun 01 kemarin telah kembali mendeteksi sinyal selama 90 detik dengan jarak hanya 2 km dari deteksi yang pertama," ujarnya.

"Ini adalah petunjuk yang penting dan menggembirakan, namun tetap harus diperlakukan secara hati-hati. Kami bekerja di lautan yang sangat luas, area pencarian yang besar dan jauh. Sejak pesawat itu hilang kami sudah mendapat berbagai petunjuk yang dapat mempersempit area pencarian," lanjutnya.

Marsekal Houston mengatakan bahwa kapal milik Australia yaitu Ocean Shield dan HMS Echo dapat ditugaskan untuk membantu Haixun 01. Namun penugasan Ocean Shield masih tertunda karena masih menginvestigasi "frekuensi akustik" di lokasi terpisah.

Sebanyak 10 pesawat militer, 2 pesawat sipil, dan 13 kapal ditugaskan untuk menjelajahi area pencarian seluas 2.000 km di sisi barat Perth untuk mencari puing dari pesawat MH370. Lokasi tersebut diyakini kuat sebagai lokasi jatuhnya MH370 yang membawa 239 orang di dalamnya.

(nwk/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads