Lebih dari 3.000 personel kepolisian dan militer setempat dikerahkan untuk mengamankan aksi ini. Dilaporkan sebanyak 20 ribu orang yang tergabung dalam massa 'Kaos Merah' telah berkumpul di Bangkok sejak Sabtu (5/4) pagi.
"Otoritas setempat mengharapkan lebih dari 200 ribu anggota Kaos Merah akan muncul," terang seorang penasihat keamanan PM Thailand, Paradorn Pattanatabut seperti dilansir AFP, Sabtu (5/4/2014).
Para pendukung PM Yingluck kebanyakan datang dari pinggiran Thailand. Mereka datang ke Bangkok dengan menggunakan truk dan juga bus. Aksi para pendukung PM Yingluck ini digelar bersamaan dengan aksi demonstran antipemerintah yang terus berunjuk rasa di pusat kota Bangkok, mendesak PM Yingluck mundur.
Otoritas setempat tidak mengharapkan terjadi bentrokan antara masa Kaos Merah dengan demonstran antipemerintah. Lokasi aksi kedua kelompok tersebut sengaja dipisahkan, meski sama-sama berada di Bangkok.
"Yang kami khawatirkan adalah keberadaan pihak ketiga," tutur Paradorn. Pernyataan ini merujuk pada keberadaan provokator dan penyerang tak dikenal yang tiba-tiba muncul dan melakukan serangan bersenjata kepada demonstran antipemerintah beberapa bulan terakhir.
Sementara itu, pihak Kaos Merah juga telah menyampaikan harapannya untuk tidak terjadi bentrokan dengan demonstran antipemerintah. Pemimpin massa Kaos Merah menyatakan aksi ini dilakukan karena mereka tidak sepakat dengan pelengseran pemerintahan yang terpilih secara demokratis.
"Jika mereka keras kepala dan tetap nekat menunjuk seorang perdana menteri netral atau melakukan kudeta, maka Kaos Merah akan menentangnya dengan keras," tegas pemimpin Kaos Merah, Jatuporn Prompan kepada wartawan di lokasi aksi.
(nvc/gah)