Terakhir kali, Korut melakukan uji coba rudal jarak menengah, Rodong yang kemudian jatuh ke wilayah Laut Jepang. Seorang sumber pemerintahan Jepang, seperti dilansir Reuters, Sabtu (5/4/2014), menuturkan bahwa sebuah penghancur rudal ditempatkan di Laut Jepang untuk mengantisipasi aksi Korut.
Adalah Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera yang mengeluarkan perintah tersebut pada Kamis (3/4). Namun perintah tersebut memang tidak diumumkan ke publik agar tidak mempengaruhi perundingan Tokyo dan Pyongyang yang baru dimulai setelah membeku selama lebih dari 1 tahun.
"Menteri Pertahanan memberikan perintah tersebut mulai 3 April hingga 25 April untuk bersiap atas peluncuran rudal lainnya," terang sumber yang enggan disebut namanya tersebut.
Menteri Onodera, menurut sumber tersebut, tidak memerintahkan pengerahan rudal Patriot yang merupakan tameng pertahanan terakhir atas serangan rudal musuh. Yang dikerahkan Jepang adalah kapal penghancur Aegis yang kini sudah berada di Laut Jepang.
Kapal tersebut yang dilengkapi dengan peralatan radar canggih untuk melacak banyak target dan mampu membawa rudal yang didesain khusus untuk memancing target.
Media setempat melaporkan, perundingan antara Korut dengan Jepang di Beijing, pekan ini hanya berakhir pada kesepakatan untuk digelar pertemuan lanjutan.
Peluncuran rudal Rodong milik Korut bertepatan dengan pertemuan antara Presiden AS Barack Obama dengan para pemimpin Korsel dan Jepang. Dengan dalih uji coba, peluncuran rudal oleh Korut tersebut disinyalir sebagai aksi pamer kekuatan. Rudal Korut tersebut jatuh ke wilayah Laut Jepang setelah mengudara sejauh 650 kilometer.
(nvc/gah)